Oleh Eko Kurniawan (Spartack Cyber)
Semen Padang FC akan menghadapi laga krusial dalam lanjutan pekan ke-33 Liga 1 2024/2025 saat menjamu Persik Kediri di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Minggu (18/5/2025).
Pertandingan ini menjadi partai hidup-mati yang akan sangat menentukan nasib Kabau Sirah bertahan atau terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Baik Semen Padang maupun Persik Kediri sama-sama menargetkan kemenangan. Bagi tim tuan rumah, tambahan tiga poin menjadi harga mati demi menjaga asa tetap berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Situasi makin genting setelah hasil laga kompetitor utama dalam perebutan zona aman: Barito Putera kalah dari PSM Makassar, sementara PSS Sleman secara mengejutkan meraih kemenangan atas Persija Jakarta.
Kondisi ini menempatkan Semen Padang FC dalam posisi yang kian terjepit. Kehilangan poin di laga kandang ini akan membuat beban semakin berat bagi Eduardo Almeida dan skuadnya, terutama saat menghadapi Arema FC di Malang pada pekan terakhir.
Pelatih kepala Eduardo Almeida menyadari pentingnya laga ini. Menurutnya, seluruh pemain harus tampil habis-habisan. “Kami harus memanfaatkan dukungan suporter dan bermain dengan determinasi tinggi. Ini bukan hanya pertandingan biasa, tapi pertaruhan masa depan klub,” ujarnya.
Dari sisi performa, Semen Padang FC menunjukkan grafik peningkatan signifikan di putaran kedua. Dalam empat laga terakhir, mereka meraih hasil impresif: menang atas Persija Jakarta (2-0), Madura United (2-1), PSIS Semarang (3-2), serta mencuri satu poin dari Persebaya Surabaya (1-1). Hasil ini mengangkat optimisme publik sepak bola Sumatera Barat bahwa Kabau Sirah masih layak bertahan di Liga 1.
Namun, kekalahan telak di putaran pertama dari Persik Kediri dengan skor 1-3 menjadi catatan yang tak bisa diabaikan. Persik sendiri datang ke Padang dengan modal kemenangan besar atas Arema FC (3-0), yang tentu meningkatkan kepercayaan diri tim Macan Putih.
Absennya bek andalan Tim Matic karena akumulasi kartu menjadi kerugian besar bagi lini belakang Semen Padang. Namun sektor tengah yang mulai stabil dengan kombinasi gelandang Chaby dan Wakaso diharapkan mampu menyuplai bola-bola matang ke lini depan.
Nama-nama seperti Bruno Gomes, Gala Pangamo, dan Muhammad Ridwan digadang-gadang sebagai kunci dalam menciptakan peluang maupun mencetak gol. Beberapa pemain muda seperti Dewa dan Bima Reksa pun diprediksi bisa memberi kejutan, terutama jika mampu “pecah telur” mencetak gol pertama mereka musim ini.
Dukungan penuh dari suporter, terutama kelompok Spartacks, diharapkan menjadi energi tambahan untuk memompa semangat tim. Laga terakhir di kandang ini menjadi momen pembuktian bahwa tim asal Pulau Andalas masih pantas bersaing di kompetisi tertinggi.
Semen Padang FC, yang pernah menjadi kampiun Liga Primer Indonesia 2012, menghadapi salah satu musim paling berat dalam sejarah klub. Pergantian pelatih dari Hendri Susilo ke Eduardo Almeida membawa perubahan positif, namun dua kekalahan telak dari Dewa United (1-8 dan 0-6) di awal musim menjadi pelajaran pahit yang harus ditebus.
Kini, nasib Kabau Sirah ditentukan dalam 90 menit penuh tekanan. Tak ada ruang untuk lengah. Tiga poin adalah harga mati jika ingin bertahan di Liga 1. Ayo.. Kita Bisa, Sasaka! (*)








