Memasuki babak kedua, duel dua tim yang melaju hingga babak delapan besar di ISL musim lalu itu berlangsung dengan tempo yang lebih cepat.
Pelatih Jafri Sastra berusaha menambah daya gedor Semen Padang dengan mamasukkan Nur Iskandar dan menarik Vendri Mofu. Namun serangan demi serangan tak kunjung membuahkan hasil. Skor 1-0 untuk kemenangan Persebaya bertahan hingga akhir pertandingan.
Usai pertandingan, Asisten Pelatih Wuliansyah mengakui bahwa anak asuhnya bermain di bawah standart, seperti kehilangan percaya diri.
“Harus di akui, anak-anak bermain di bawah standar, tidak tampak sentuhan serta buruknya komunikasi antar lini. Tadi tidak kita lihat permainan pass to pass yang menjadi ciri khas Semen Padang, mereka malah lebih cendrung bermain dengan long pass,” ujarnya.
Menurutnya, karena hal itu, Persebaya Surabaya sukses memanfaatkan peluang saat ogranisasi lini belakang tidak berjalan dengan baik. “Satu peluang dan berhasil menjadi gol. Tampak tadi lini belakang tidak berjalan baik,” jelasnya.
Dengan hasil ini, Semen Padang gagal memetik poin perdana, sedangkan Persebaya meraih tiga angka.Persebaya akan berhadapan dengan Persija Jakarta, Senin (19/1). Partai ketiga akan mempertemukan Persebaya dengan Sriwijaya FC, Rabu (21/1). (IS/Huda Putra)