infosumbar.net – Ketua Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC), Erick Thohir mengunjungi Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2013) sore.
Ia meninjau langsung aneka fasilitas stadion yang rencananya akan dipakai menghelat Piala Dunia U-20 tersebut.
Momen ini jadi kunjungan kedua Erick di hari yang sama. Sebelumnya ia mendatangi Palembang.
Ketua Umum PSSI ini didampingi Wakil Ketua Umum (Waketum) I Zainuddin Amali dan Ratu Tisha (Waketum II), tim dari Kementerian PUPR, sejumlah anggota exco, serta panitia LOC ajang nomor dua terbesar FIFA itu.
Erick melakukan inspeksi ke sejumlah titik, antara lain: ruang ganti pemain dan perangkat pertandingan, media center, ruang konfrensi pers, area parkir, hingga lapangan pertandingan serta infrastruktur pendukung lainnya. Secara detail ia ingin memastikan kesiapan venue, mengingat pada 21-27 Maret 2023 pihak FIFA bakal melakukan verifikasi ulang.
Ia mengingatkan agar pelaksanaan renovasi bisa kelar sesuai jadwal, sehingga FIFA bisa terpuaskan saat melakukan verifikasi.
“Kita hadir ke sini karena peduli ingin memastikan ada pendamping dan ada hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan sedini mungkin,” katanya.
“Pada 21-27 Maret ketika FIFA hadir. Pada saat itu akan terasa lebih sulit buat kita. Maka kami bersungguh-sungguh di sini untuk mendukung Pemda. Dan tentu saja apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, untuk memastikan enam stadion, salah satunya kebanggaan kita, Si Jalak Harupat yang jadi kebanggaan warga Jabar, jangan jadi sia-sia karena stadion ini akhirnya dicoret FIFA tak lolos verifikasi,” jelasnya.
Kabar bagusnya kondisi rumput lapangan pertandingan yang awalnya bermasalah, disebut tim dari Kementerian PUPR yang terparah di antara 6 stadion calon penyelenggara pertandingan, kini sudah dalam kondisi siap pakai.
Sebelum kunjungan Erick, ada sejumlah pekerjaan rumah yang wajib dibereskan di stadion tersebut. Yang paling krusial problematik drainase.
Pihak Kementerian PUPR dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung sudah melakukan perbaikan untuk memastikan tidak ada genangan air saat hujan datang. Dalam sejumlah uji coba, permasalahan satu ini sudah teratasi.
Pengerjaan infrastruktur penunjang masih berproses, akhir Maret ini diyakini kekurangan yang ada sudah bisa dibereskan.
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi saat melakukan renovasi. Salah satunya adalah perbedaan standar infrastruktur yang digariskan FIFA. Misalnya saja lintasan lari di area yang mengelilingi lapangan wajib ditutup oleh rumput sintetis. Permintaan FIFA sedang dalam proses pengerjaan, diprediksi pada 20 Maret sudah tuntas 100 persen.
“Pemda Jabar sudah berkomitmen membereskan semua sesuai deadline, agar saat FIFA hadir semua beres dan hasilnya maksimal. Kejuaraan U-20 ini event yang terakhir datang di Asia Tenggara itu 23 tahun lalu, dan belum tentu datang lagi ke Indonesia. Jadi ini perlu keseriusan. Saya akan mendorong sekuat tenaga agar stadion ini bisa lolos verifikasi FIFA,” tutur Erick.
Sejatinya SJH berpengalaman menggelar event-event sepak bola berskala internasional. Venue yang diresmikan pada Januari 2003 itu pernah jadi salah satu tuan rumah Piala Asia 2007.
Sebagai informasi, Stadion berkapasitas 35.000 orang tersebut terhitung sering menghelat laga-laga internasional kelas AFC yang melibatkan Timnas Indonesia berbagai level. Di level domestik stadion satu ini juga kerap dipakai bertanding klub kebanggaan warga Jawa Barat, Persib Bandung. (*)