Infosumbar.net – Persaingan menuju Liga Champions AFC 2024/2025 dari Liga 1 Indonesia kian memanas jelang pekan terakhir musim reguler.
Persib Bandung berada di ambang kelolosan, sementara tiga tim lainnya masih bersaing ketat memperebutkan satu tiket tersisa.
Persib Bandung menguasai klasemen sementara dengan torehan 66 poin dari 33 pertandingan. Keunggulan poin yang cukup jauh membuat tim Maung Bandung nyaris tak terkejar dan hanya butuh hasil imbang di laga terakhir untuk mengunci posisi puncak.
Namun, posisi runner-up yang juga menjamin tiket langsung ke Liga Champions AFC masih terbuka lebar. Dewa United (58 poin), Malut United (56 poin), dan Persebaya Surabaya (56 poin) bersaing ketat memperebutkan tempat kedua.
Dewa United Paling Produktif, Tapi Konsistensi Menurun
Dari segi agresivitas, Dewa United tampil sebagai tim tertajam dengan koleksi 61 gol. Namun, hasil dua kali imbang dalam lima pertandingan terakhir menunjukkan adanya penurunan performa.
Meski mengandalkan formasi ofensif 4-3-3 dengan transisi cepat ala pelatih Jan Olde Riekerink, sektor pertahanan Dewa yang sudah kebobolan 33 kali tetap menjadi titik lemah yang harus diperbaiki jelang laga pamungkas.
Malut United dan Persebaya Masih Berpeluang Geser Dewa United
Malut United yang kini menempati posisi ketiga masih memiliki peluang merebut posisi dua, terutama jika mampu menang dan Dewa United terpeleset di laga terakhir. Taktik serangan balik yang diusung Malut cukup efektif dengan tiga kemenangan dalam lima pertandingan terakhir.
Sementara itu, Persebaya harus tampil habis-habisan. Dengan selisih gol +5, tim Bajul Ijo wajib menang besar dan berharap hasil pertandingan lain berpihak pada mereka. Empat kali imbang sebelum meraih kemenangan di pekan ke-33 menunjukkan tantangan mereka dalam hal konsistensi di lini depan.
Duel Penentu Ditentukan Strategi dan Mental
Laga pekan ke-34 diprediksi akan menjadi panggung penentuan. Kedalaman skuad, kemampuan rotasi pemain, dan efektivitas penyelesaian akhir akan sangat memengaruhi hasil akhir. Dengan hanya dua tiket ke kompetisi utama Asia, kesalahan kecil bisa berujung kegagalan.
Persib Bandung Menuju Liga Champions AFC: Satu Langkah Lagi
Tim besutan Bojan Hodak memperlihatkan kestabilan luar biasa sepanjang musim, hanya menelan tiga kekalahan dari 33 laga. Dengan rasio gol 57 memasukkan dan 31 kebobolan, keseimbangan lini depan dan belakang jadi kekuatan utama.
“Target kami bukan hanya lolos ke Asia, tapi juga menutup musim sebagai juara,” ungkap Bojan Hodak usai laga pekan ke-33.
Tim Zona Degradasi: PSS Sleman dan Barito Putera Terancam
Di papan bawah, persaingan tidak kalah sengit. PSS Sleman dan PS Barito Putera sama-sama mengumpulkan 31 poin. Namun, pengurangan tiga poin akibat sanksi federasi membuat PSS dalam posisi lebih genting.
Apabila keduanya tetap imbang dalam jumlah poin, laga tambahan kemungkinan akan digelar untuk menentukan tim yang selamat. Sementara itu, PSIS Semarang sudah dipastikan terdegradasi usai hanya mengemas 25 poin dan menelan 20 kekalahan.
Apa yang Membedakan Tim Promosi dan Degradasi?
-
Efisiensi Serangan
Tim papan atas seperti Persib dan Dewa United memiliki konversi peluang yang jauh lebih baik dibanding tim-tim papan bawah seperti PSIS atau Barito Putera. -
Kedisiplinan Taktik
Organisasi permainan dan rotasi pemain yang efisien menjadi penentu kesuksesan tim dalam menjalani musim yang panjang. -
Mentalitas dan Momentum
Kekuatan mental dalam laga-laga krusial menjadi pembeda. Malut United dan Persib menunjukkan performa konsisten di saat genting, sementara tim zona merah kerap gagal memanfaatkan peluang.
Siapa yang Layak Tampil di Liga Champions AFC?
Persib Bandung nyaris dipastikan tampil di kompetisi elite Asia musim depan. Satu tiket tersisa masih akan diperebutkan hingga peluit akhir pekan ke-34 antara Dewa United, Malut United, dan Persebaya.
Melihat performa dan strategi, Dewa United masih punya keunggulan, namun hasil akhir tetap sulit diprediksi. Liga 1 Indonesia musim ini membuktikan bahwa kompetisi domestik terus berkembang dengan persaingan yang makin kompetitif.