Infosumbar.net – Satreskrim Kepolisian Resort Kota Padang (Polresta) memeriksa eks Kiper Semen Padang FC Jandia Eka Putra (34 tahun) dalam kasus dugaan penganiayaan anggota Brimob Polda Sumbar, pada Minggu (8/5).
Jandia yang sekarang membela PSIS Semarang, dminta keterangan sebagai saksi. Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra. Dedy mengatakan pemeriksaan masih berlangsung hingga Senin (9/5) pagi.
“Kemarin sempat diamankan di Polsek, tadi malam kami ambil alih. Karena diduga pelaku banyak, sekitar 10 orang, kami masih periksa peran-perannya apa,” katanya kepada media di Padang, Senin (9/5).
Menurutnya, untuk sementara dua orang telah mengaku dan ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan, untuk beberapa orang lainnya masih berstatus saksi dan terus diperiksa.
“Selebihnya masih saksi, kami masih melengkapi alat bukti. [Jandia] sekarang masih saksi, arahnya kalau terlibat kami tetapkan tersangka. Mengaku dua orang dan telah ditetapkan tersangka,” ujarnya.
“Kami masih dalami, kami tidak ingin buru-buru. Masih diperiksa sekarang [Jandia]. Karena banyak, membutuhkan waktu untuk diperiksa satu-satu,” sambung Dedy.
Dedy menyatakan pemukulan tersebut terjadi saat personel Brimob dan keluarganya berwisata di Pantai Pasir Jambak. Di saat bersamaan, Jandia dan beberapa orang lainnya bermain sepakbola di lokasi yang sama.
“Kebetulan anggota Brimob jalan-jalan ke pantai sama keluarga. Lagi duduk anaknya main pasir, kemudian datang pemuda main bola, satu tim 5 orang. Jadi main bola hampir mengenai keluarga anggota Brimob,” jelasnya.
Dedy mengungkapkan personel Brimob itu sempat melakukan teguran sebanyak dua kali. Namun, diduga tidak diindahkan hingga terjadi cekcok mulut yang berujung pemukulan.
“Maka terjadilah aksi pemukulan. Bermain bola ini yang melakukan pemukulan, kami masih dalami, kan yang main bola lebih dari 10 orang. Ada juga anak-anak bawah umur main. Jandia Eka Putra sedang main juga,” kata dia.
Anggota Brimob yang mendapat pemukulan diketahui berpangkat Briptu bernama Fauzi. Menurut Dedy, personel ini mengalami luka memar di pipi dan goresan.
“Sepertinya terkena cakaran. Semuanya (diduga terlibat) melakukan penganiayaan dengan tangan. Mereka semua masih diamankan,” tandasnya. (*)