
Ambisi Indonesia mendapatkan jatah sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 akhirnya kesampaian. Olympic Council of Asia (OCA) telah mengambil keputusan setelah mengadakan pertemuan yang berlangsung di Kuwait sejak Jumat lalu (25/7).
Hasilnya, Jakarta kembali dipercaya sebagai kota penyelenggara utama (main host) untuk ajang empat tahunan Asia itu. Sedangkan Palembang yang sebelumnya juga menyodorkan diri sebagai main host harus merelakan posisinya untuk Jakarta. Sebagai gantinya, Palembang bakal berstatus kota pendukung.
Penetapan yang dilakukan OCA itu bisa dibilang lebih cepat daripada jadwal semula. Ketika delegasi OCA yang dipimpin Vice President Wei Jizhong mengunjungi Jakarta dan Palembang pada Mei lalu, dia menyebut keputusan tidak diambil dalam bulan-bulan ini. Tapi, akan ditentukan dalam rapat dewan OCA di sela penyelenggaraan Asian Games 2014 pada September mendatang di Incheon, Korsel.
Berdasar keputusan tersebut, Jakarta menyingkirkan beberapa kompetitor dari negara lain yang siap mengganti posisi Hanoi sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Sebelumnya Kuala Lumpur dan Singapura sempat mengajukan proposal untuk menggelar Asian Games dengan format tuan rumah bersama. Lalu, India juga mengajukan diri.
Kepastian ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games tersebut diungkapkan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di Jakarta, kemarin. Rita baru saja tiba dari Kuwait dalam pertemuan dengan Presiden OCA Syekh Fahad Al Sabah yang sekaligus menyatakan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah.
Tidak sendirian, dia didampingi dua kepala daerah yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Asian Games, Jakarta dan Palembang. Untuk Jakarta, yang mewakili adalah Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Sedangkan Palembang diwakili gubernurnya, Alex Noerdin, beserta ketua KONI Sumsel Mudai Madang. Lalu, dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ada Faisal Abdullah.
Dalam pernyataannya, Rita menyebut pemilihan Jakarta sebagai main host didasarkan pada hasil survei tim OCA ketika berkunjung pada Mei lalu. ’’Selain karena Jakarta sebagai capital city, tim OCA menyatakan infrastruktur yang ada di Jakarta sangat mendukung untuk penyelenggaraan Asian Games 2018,’’ ujarnya.
Dalam survei yang mereka lakukan Mei lalu, OCA mengacungkan jempol untuk infrastruktur yang ada di Jakarta. Baik yang sudah digunakan untuk arena olahraga seperti kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, ataupun tersedianya beberapa exhibition center yang berada di kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, dan Jakarta Hall Conference Center (JHCC), Senayan.
Nah, banyaknya exhibition center itulah yang dianggap bisa mendukung penyelenggaraan Asian Games. Terutama untuk menggelar berbagai cabang olahraga (cabor) indoor yang tidak memerlukan arena khusus seperti bela diri dan senam. ’’Sehingga Jakarta tidak perlu membangun venue-venue baru lagi,’’ kata Jizhong kala itu.(riaupos/eca)