Padang, (infosumbar) – Cabang bulutangkis masih menjadi primadona bagi Indonesia dalam kompetisi level olimpiade. Teranyar saat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses meraih emas setelah menumbangkan wakil China Chen Qing Chen/Jia Yifan, Senin (2/8/2021).
Di balik sukses pasangan ini, tentu ada campur tangan pelatih. Eng Hian, itulah sang pelatih yang menangani pasangan sejak tahun 2017 silam. Eng Hian sendiri bukan orang baru dalam perbulutangkisan di Indonesia. Bersama Flandy Limpele, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah tahun 1977 silam itu ikut menyumbang medali perunggu untuk merah putih di ajang Olimpiade Athena tahun 2004 silam untuk nomor ganda putra.
Karir pasangan ini terus berlanjut di lapangan bulutangkis dan hingga ke arena olimpiade pula. Bedanya, kiprah mereka tak lagi untuk merah putih. Sebagai profesional, Flandy meneruskan kiprahnya melatih di Luar Negeri, tepatnya di Malaysia.
Flandy merupakan satu dari sekian banyak pelatih asal Indonesia yang berkiprah di mancanegara. Ia tergolong pelatih bulutangkis asal Indonesia yang bisa sukses berkarya di luar negeri. Ia ditugasi federasi bulutangkis Malaysia untuk menukangi ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Menariknya, Aaron Chia/Soh Wooi Yik justru menang atas pasangan Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 17-21, 21-17-21, 21-14 pada pertandingan perebutan medali perunggu yang digelar di Musashino Forest Plaza, Tokyo, Sabtu (31/7/2021).
Kemenangan ini membuat Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempersembahkan medali perunggu buat Malaysia, sekaligus medali pertama buat negeri jiran di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini. Sebelumnya, dia membantu pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik menyingkirkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (29/7/2021).
Sukses Flandy juga dicapai pelatih Indonesia lain, yakni Muamar Qadafi. Kendati gagal memboyong medali pada perebutan medali perunggu dengan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, torehannya terbilang sukses untuk negara Guatemala.
Ia merupakan pelatih tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon yang mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini menempati peringkat ke-59 dunia dan hanya menjadi unggulan ke-25, Kevin Cordon berhasil lolos ke semifinal tapi gagal ke final setelah kalah atas wakil Denmark.
Ini adalah untuk pertama kalinya, wakil Guatemala sampai di semifinal Olimpiade dan akan memperebutkan medali. Muamar Qadafi diketahui adalah mantan pemain PB Djarum.
Setelah kariernya sebagai pemain selesai, ia menjadi asisten teknis untuk tim lokal di Indonesia pada tahun 2000. Perjalanannya untuk melihat dunia, dimulai pada tahun 2005. Ia melakukan lompatan besar dengan melatih tim bulu tangkis Peru.
Berselang empat tahun kemudian, Qadafi menerima tawaran melatih tim bulu tangkis Guatemala setelah sebelumnya sempat melatih tim bulu tangkis lokal di Ekuador.
Pada gelaran olimpiade ini, masih ada pelatih Indonesia lain yang melatih di Malaysia, yakni Hendrawan. Ia ditunjuk untuk melatih generasi baru sektor tunggal putra Malaysia. Di Olimpaide Tokyo 2020, dia mendampingi rising star Malaysia, Lee Zii Jia.
Dalam kiprahnya, ia merupakan pemain yang eranya hampir berbarengan dengan Taufik Hidayat. Salah satu prestasi terbaiknya adalah meraih medali perunggu Olimpaide Sydney 2000.
Setelah pensiun, Hendrawan sempat menjadi pelatih dari tunggal putra legendaris Malaysia, Lee Chong Wei yang telah pensiun pada 13 Juni 2019.
Juga ada nama Mulyo Handoyo, sosok legendari yang dikenal sebagai juru taktik di balik keberhasilan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Setelah berpetualang ke berbagai negara untuk melatih, termasuk India, Mulyo Handoyo kini masuk dalam kontingen tim bulutangkis Singapura.
Bersama Ho Ying Chong, Mulyo Handoyo bertugas untuk memoles sektor tunggal Singapura, salah satunya Loh Kean Yew yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Berikutnya, ada Rexy Mainaky. Ia didaulat melatih tim bulu tangkis Thailand sebagai pelatih kepala pada 5 Januari 2017. Peraih medali emas ganda putra pada Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagja itu direkrut Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT)
Adapun saat ini, Rexy masih melatih tim bulu tangkis Thailand sektor tunggal putri, ganda putri dan tunggal putra di Olimpiade Tokyo 2020.
Menariknya, ada dua pelatih Indonesia lainnya yang berkiprah di benua biru, Eropa. Siapa dia? Ia adalah Indra Bagus Ade Chandra guna melatih tunggul putri Belgia Lianne Tan.
Tak banyak prestasi yang diraih Indra saat masih berkarier sebagai pemain. Ranking tertingginya adalah 65 dunia di sektor ganda putra (2016).
Di Olimpiade Tokyo 2020, Indra yang sudah berganti kewarganegaraan menjadi Italia, gagal membawa anak asuhnya, Lianne Tan tampil jauh.
Menariknya, Lianne merupakan pebulutangkis kelahiran Belgia, 20 November 1990, tapi memiliki darah Indonesia dalam tubuhnya. Lianne Tan adalah anak dari pasangan Henk Tan dan Maria Meyers. Henk Tan diketahui adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang lama menetap di Belgia.
Kiprah Lianne Tan di Olimpaide Tokyo 2020 juga terhenti di babak grup. Di laga terakhir Grup M sektor tunggal putri, dia kalah dari wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, Rabu (28/7/2021).
Terakhir, ada nama Didi Purwanto. Ia merupakan pelatih pebulutangkis cantik asal Hungaria, Laura Sarosi di Olimpiade Tokyo 2020. Sayangnya, Laura Sarosi gagal tampil setelah mundur di fase grup N penyisihan Olimpiade. Di Grup N, Laura tergabung bersama pebulutangkis Thailand Ratchanok Intanon dan wakil Malaysia Soniaa Cheah. (*/Akb)