Padang (infosumbar) – Berakhirnya babak penyisihan grup kompetisi amatir PSSI Liga 3 2021 zona Sumatera Barat pada Minggu (14/11) telah mengantarkan 8 tim dari 16 kontestan musim sekarang, melaju ke babak 8 besar.
Sesuai skema awal bagan kompetisi, 8 tim langsung terbagi ke dalam dua grup. Masing-masingnya, grup E yang diisi PSKB (Juara Grup A), Batang Anai FC (Runner up Grup B), Persiju Sijunjung (Juara Grup C) dan Dualipa FC (Runner Up Grup D).
Sedangkan Grup F dihuni Gasliko (Juara Grup B), PS Aroma Taram (Runner Up Grup A), PSP (Juara Grup D) dan PSBS (Runner Up Grup C).
“Alhamdulillah, babak penyisihan yang berlangsung sejak 7 November, telah selesai di tanggal 14 November kemaren. Ada delapan tim yang lolos babak selanjutanya, 8 besar” kata Yulius Dede, Ketua Panpel Liga 3 zona Sumbar, memberikan keterangan pers di Padang, Minggu malam.
“Meski ada kekurangan dan itu yang akan kita evaluasi bersama untuk pelaksanaan babak delapan besar nantinya,” sambungnya.
Yulius Dede menerangkan pertandingan 8 besar akan berjalan dari 18 November – 25 November mendatang, tetap dengan sistim “home tournament” pada dua tempat, tuan rumah grup E dan F.
Pengajuan untuk menjadi tuan rumah dengan surat resmi dari klub calon tuan runah dan diketahui oleh pemerintah kota/kabupaten atau instansi yang terkait paling lambat surat tersebut tanggal 15 Nopember 2021.
“Penerimaan pendaftaran sebagai tuan rumah dibuka hingga 15 November dan akan ditentukan oleh Asprov PSSI nantinya,” jelasnya.
Saat ini sudah ada tiga tim yang mengajukan diri sebagai tuan rumah pelaksanaan babak 8 besar dengan mengirimakan surat resmi. Ketiga tim itu adalah tim peserta grup E, Batang Anai dan dua tim grup F Gasliko dan PSP Padang.
“Tm yang akan ditunjuk nantinya diutamakan yang belum menjadi tuan rumah di babak penyihan. Tapi tidak menutup kemungkinan tim yang sudah menjadi tuan rumah bisa kembali menjadi tuan rumah. Syaratnya tentu mereka dalam menjadi tuan rumah yang baik, profesional dan memenuhi regulasi yang ada,” ulas Match Commissioner PSSI Pusat ini.
Dia mencontohkan PSKB Bukittinggi tidak akan bisa kembali menjadi tuan rumah karena sempat terjadi kericuhan dalam pertandingan babak penyisihan grup.
“Ini tentu menjadi catatan kita agar tuan rumah bersikap profesional dan menjalankan regulasi yang ada,” imbuhnya.