oleh: Eko Kurniawan (Spartacks Cyber)
infosumbar.net – Sebagai bagian atau sebut saja saksi perjalanan hidup suporter Padang dan anak rantau cinta Kabau Sirah, ada beberapa unek-unek yang kita curahkan dalam tulisan ini. Mengenal Spartacks saya pribadi melalui kawan atau sahabat saya Vembi Fernando. Pada tahun 2011, saya intens komunikasi dengan Vembi. Gaung bersambut akhirnya kita aktif suporter dunia maya.
Beliau bisa dibilang orang yang paling loyal di tubuh pendiri Spartacks. Artinya sosok alumni Universitas Brawijaya ini tergolong motor penggerak cikal bakal lahirnya suporter yang sudah memiliki ribuan anggota baik di dalam negeri dan luar negeri.
Tulisan ini bukan berarti menaikan nilai jual seorang Vembi. Tapi di sini melihat sosoknya terbilang punya posisi tawar ke pihak management Kabau Sirah. Walau kini alumni SMP 12 Padang ini punya media online, bukan berarti tulisan ini menyanjung setinggi langit anak kedua dari empat saudara ini.
Kembali ke perkenalan dengan Spartacks, maka Vembi dan Rieko Kristian membuat Spartacks Cyber. Ini cikal bakal saya jadi bagian keluarga besar Spartacks Cyber sampai saat ini. Memang di musim 2012 saat Kabau Sirah juara Liga IPL,kita dapat kesempatan jadi tim statistik. Tantangan ke depan, mudah mudahan liga 1 , Semen Padang FC punya tim statistik dari Spartacks.
Hal yang tidak kami lupakan dari perjalanan ke 14 tahun ini adalah,kita masih loyalitas untuk laga baik home dan away.
Mungkin sudah takdir, konon kabarnya athem untuk Semen Padang FC. Dengan judul “Hanya Untukmu”: Lagu ini sudah ada sejak tahun 2018, ketika SPFC di liga 2. Dan prestasi tim kala itu promosi kembali ke Liga 1, setelah di final kalah 0-2 dari PSS Sleman.
Di sini kami berdiri untukmu
Tanpa rasa lelah
Di sini kami bernyanyi hanya……
Begitu liriknya dinyanyikan,semua isi stadion terenyuh, bahagia,ada tangisan bahkan tersenyum setelah poin penuh diraih.
14 tahun bukan waktu singkat. Suka dan duka perjalanan suporter ini memiliki ciri khas. Dengan sasaka ( salam sanak sakampuang) ikatan para Spartan terlihat kompak baik dalam lapangan dan luar lapangan.
Visi dan misi para pendiri tentu indentik dengan ranah Minang. Bahkan ada spanduk terbentang Buat Bangga Ranah Minang jadi ini saksi bisu bahwa dalam pertandingan sepakbola,di sana ada spirit urang awak.
Urang awak dikenal dimana mana. Pandai mangaleh , itulah sering kita jumpai urang awak di rantau. Nah ketika di rantau, kita cari dunsanak dengan embel embel suporter Spartacks tentu ini lebih mempererat hubungan silaturahmi.
Doa kita di 18 mei 2024 ,mudah mudahan kita tetap bertahan di Liga 1. Kedua para dunsanak kita yang Minggu lalu ,12 mei dapat musibah galodo di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan daerah lainnya tabah menerima, dan para korban diterima amalan di SisiNya. Sasaka, untuk kita warga masyarakat Sumatera Barat. Publik Padang, berharap Stadion H Agus Salim masih jadi kandang untuk tim berdiri 30 november 1980. (*/rls)