Infosumbar.net- Berkat kerja keras dan usaha yang tiada henti, Randa Gusmanedi, siswa lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Sumatera Barat (Sumbar) menorehkan prestasi yang ciamik pada sejumlah jalur masuk perguruan tinggi.
Tak tanggung-tanggung, pria asal Kabupaten Pasaman itu berhasil dinyatakan lulus di 18 Perguruan Tinggi se-Indonesia.
“Saya mencoba dan terus mencoba di empat jalur yang disediakan, yakni melalui tes, nilai raport, sertifikat prestasi hingga jalur nilai raport dan sertifikat prestasi,” ungkap Randa.
Berdasarkan data yang diberikan pihak SMAN 3 Sumbar, Perguruan tinggi yang berhasil diterobos Randa yaitu Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia, UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinngi, Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Selanjutnya, Universitas Pertamina, Politeknik LPP Yogyakarta, Politeknik Enjeenering Pertanian Indonesia Serpong Kementerian Pertanian, Binus University.
Lalu, Randa juga dinyatakan lulus tujuh Program Studi (Prodi) sekaligus di President University (Prodi Information Technology, Information System for Business and Management, International Elementary Teacher Education, Water Technology and Environmental, Mechanical Engineering and Robotics, Industrial Engineering, serta Information Technology).
Tidak berhenti sampai di situ saja, Randa juga diterima di Universitas Esa Unggul, Politeknik Astra dan Universitas Bakrie.
Atas raihan tersebut, Randa mengucapkan rasa syukur yang begitu dalam. Ia mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak, terutama keluarga dan pihak sekolah yang telah mengantarkan dirinya meraih sejumlah prestasi.
“Alhamdulillah, capaian ini tidak lepas dari doa dan dukungan mereka. Setelah pertimbangan ataupun masukan dari Ibunda dan Guru, Saya memutuskan untuk memilih Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Prodi D4 Elektro Mekanika.” tutur Randi.
*Bangkit di Tengah Keterbatasan*
Randa Gusmanedi diketahui merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan (Alm) Agusman dan Tuti Herawati. Randi lahir di Kampung Pasir I, 25 Oktober 2003 silam.
Saat ia baru saja menempuh pendidikan di Sekolah Dasar, ia harus menerima kenyataan bahwa ayahnya meninggal dunia. Sejak saat itu, ia tinggal bersama Ibundanya.
Randa mengakui kehidupan keluarganya memang di tengah keterbatasan. Kendati demikian, ada peran besar Ibunda dalam membimbing, merawat maupun menyokong setiap kebutuhan dirinya.
“Ibunda dan orang-orang sekitar selalu mendukung dan mengingatkan saya betapa pentingnya belajar. Hal ini yang memacu diri saya untuk maju lebih jauh lagi,” sebutnya.
Selain itu, Randa juga dikenal karena sering mewakili sekolahnya mengikuti kejuaraan. Tercatat, ia beberapa kali mendulang prestasi di ajang yang cukup prestisius.
Randa pernah menyabet Medali Emas Kijang Mas Vol. 2 Cabang Kimia Tingkat Nasional, Medali Emas Kompetisi Indonesia Sains Cabang Informatika dan Kimia, Finalis Cabang Fisika Kejuaraan SPC XX & SPACIEOR Tingkat Provinsi.
“Dari sejumlah kejuaraan yang pernah diikuti, total saya telah mengumpuli 300 sertifikat,” ungkap dia.
Kendati demikian, ia menceritakan awalnya berjalan dengan begitu sulit. Hal tersebut tidak lepas dari kondisi awal pandemi yang membuat situasi kolaps dan tak menentu.
Lebih lanjut, sejak sekolah dirumahkan, dirinya merasa drop lantaran tidak tahu mesti melakukan apa. Randa juga sempat merasakan nilainya anjlok dan rengkingnya menurun. Namun sejak saat itu, ia bertekad untuk berubah.
Setelah sekolah kembali digelar secara luring, Randa mulai aktif belajar dan mencoba peruntungan dengan mengikuti sejumlah lomba.
“Pertama kali saya ikut lomba, ialah mewakili pihak sekolah di Kompetisi Sains di Kota Medan. Semenjak itu, ada semangat dalam diri untuk mengikuti perlombaan yang tersedia,” lanjut dirinya.
Randa menyebut kiat-kiat dirinya bisa menjaga ritme positif demikian ialah menghargai waktu dan tidak pernah berhenti belajar. Lanjutnya, belajar bukan hanya tentang membaca ataupun menemukan hal yang baru, melainkan seberapa gigih kita dalam mengulas maupun mendalami setiap ilmu yang ada.
“Bagi saya, dengan giat belajar pasti akan membuahkan hasil nantinya. Hal tersebut erat kaitannya dengan pendidikan, bahwa semakin tinggi pendidikan seorang, maka semakin tinggi pula derajat seseorang. Mindset ini yang patut kita tanamkan sedari dini,” kata dia
Selaku Guru dan Pembimbing, Masri mengiyakan apa yang diraih Randa tersebut.
Masri mengaku bangga atas capaian Randa, dan mengajak semua orang dapat meniru jejak langkahnya.
“Sekali lagi, saya mengucapkan selamat kepada Randa. Ia mampu membuat orang tua dan sekolahnya bangga, sekalipun di tengah kondisi yang tak menentu,” sebut pria yang berprofesi sebagai Guru Pendidikan Agama Islam itu.
Masri menyebut, untuk membiayai Randa berangkat ke Yogyakarta tidak lepas dari sumbangan segenap guru di sekolah.
“Ini yang mesti diperhatikan pemerintah untuk lebih bijak lagi dalam menjaga aset-aset masa depan seperti Randa. Seperti yang diketahui, Randa sebelumnya tidak pernah mendapatkan beasiswa sejak sekolah dasar. Kami meminta pihak Daerah Pasaman maupun Sumbar, agar memperhatikan kembali siswa-siswa yang tidak mampu,” terangnya.
*Sosok yang Taat dan Bercita-cita Ke Jerman*
Di balik segudang prestasi Randa, ia juga dikenal sebagai pria yang rendah hati dan taat beribadah.
“Meskipun kita mengenal Randa sebagai sosok yang luar biasa di bidang Sains, sebenarnya beliau juga berprestasi di bidang agama. Hal tersebut tidak lepas dari aktifnya Randi mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah,” sebutnya.
Masri juga menjelaskan, dalam beberapa tes yang dilakukan pihak sekolah, Randa kerap mendapatkan nilai UTBK tertinggi.
“Dari penilaian hasil Try Out UTBK SBMPTN oleh Bimbel Attin yang bekerja sama dengan SMAN 3 Sumbar, beliau rutin menduduki posisi teratas,” tandasnya.
Terakhir, ia berpesan agar Randa dapat selalu mengembangkan dirinya dengan giat belajar lagi, agar bisa sukses dan mengangkat derajat keluarganya.
“Randa pernah bercerita kepada saya bahwa setelah ini, dirinya bercita-cita melanjutkan pendidikan hingga ke Jerman. Saya percaya dengan impiannya tersebut dan ikut terharu. Semoga Allah mempermudahkan langkahnya, selagi di jalan yang baik dan benar,” tutup Masri (Ism03)