Selain masalah kebersihan, ternyata kebiasaan buruk pengguna lensa kontak adalah pemakaian overnight. Dengan kata lain, menggunakan lensa kontak saat tidur dari malams ampai pagi hari.
Kebiasaan menggunakan lensa kontak saat tidur ini yang paling banyak menyebabkan pasien berkunjung ke dokter spesialis mata akibat mengeluhkan mata iritasi, merah, atau terasa perih.
Demikian yang dikemukakan oleh dr. Yulia Aziza, Sp,M, pada talkshow ‘Prioritaskan Kesehatan dan Keindahan Mata dengan Memilih Lensa Kontak yang Tepat’, di Restoran Bebek Bengil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).
“Overnight alias menggunakan lensa kontak saat tidur ini harus dihindari karena tidak semua lensa kontak diproduksi untuk pemakaian seharian atau dalam jangka waktu panjang. Umumnya mereka mengalami masalah ini karena ketiduran, terlalu lelah, malas mencopot, dan sebab lainnya,” ungkap Yulia pada TabloidNova.com .
Parahnya, bila dibiarkan terus-menerus, kebiasaan menggunakan lensa kontak saat tidur akan berdampak sangat buruk terhadap kondisi organ mata Anda.
Itulah alasan mengapa Yulia sangat menyarankan pemeriksaan mata secara berkala oleh dokter spesialis mata untuk mencegah gangguan mata akibat pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu yang lama.
“Kadar oksigen yang didapatkan oleh kornea mata harus cukup tinggi. Masalah yang cukup sering terjadi karena memakai lensa kontak adalah gejala mata kering kurang oksigen,” tambah Yulia.
Secara mudahnya, bahaya menggunakan lensa kontak saat tidur atau overnight berpengaruh pada kemampuan transmisi oksigen.
Tak heran jika banyak ditemukan kasus yang menyebut bahwa ketika bangun si pengguna kehilangan lensa kontaknya karena sudah bergeser ke bagian atas mata, atau mata terasa kering (dry eyes syndrome ).
Menggunakan lensa kontak saat tidur sebenarnya tidak dianjurkan untuk lensa kontak berjenis reuseable wear. Reusable wear softlens hanya untuk dipakai di pagi hari, lalu dilepaskan di malam hari dan dibersihkan serta disimpan untuk keesokan harinya.
tabloid nova
