Semen Padang Photography Club (SP2C) atau Komunitas Fotografi yang berada di dalam Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang (FKKSP) menggelar Workshop Landscape Photography, Minggu (31/5) di Wisma Indarung. Selain menggelar Workshop, SP2C juga menggelar hunting foto bersama yang merupakan kegiatan hunting kelima bersama.
Wey Akhdiat Appel selaku Komisaris SP2C mengungkapkan bahwa Sumatera Barat merupakan tempat yang lengkap dari sisi keindahan alamnya, hanya saja masih kurang terekspos dengan baik.
“Kita berharap, dengan adanya kegiatan ini teman-teman lebih tau dan paham apa saja peralatan yang digunakan dan teknik dalam mengambil foto landscape dan bisa menghasilkan karya yang memuaskan, serta mempromosikan keindahan Sumatera Barat,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, workshop landscape fotografi dan hunting ke lima memiliki arti tersendiri, selain merupakan hunting yang kelima namun juga berarti sudah lima bulan SP2C berdiri.
“Saat ini SP2C telah beranggotakan 79 anggota. Dan ini sebagai bentuk konsistensi SP2C yang telah lima bulan berdiri, mudah-mudahan SP2C terus berkembang dan bisa berkontribusi untuk perusahaan (Semen Padang Group),” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Umum FKKSP Indrieffouny Indra, mengapresiasi konsistensi SP2C yang terus berkembang hingga jumlah anggotanya mencapai 79 orang. Dan dengan kehadiran SP2C ini membangun komunikasi yang baik antar sesama (anggota dan karyawan).
“Bangga dan sangat bersyukur dengan perkembangan SP2C, bisa dilihat dengan jumlah anggota 79 yang terus bertambah. Sejak berdiri Januari lalu, SP2C konsiten melaksanakan kegiatan dan mudah-mudahan dapat terus melaksanakan. Kedepan saya berharap ide-ide kreatif dari SP2C bisa muncul, dan dengan kebersamaan bisa terwujud,” ungkapnya.
Terkait rencana memajang hasil karya member SP2C dan untuk kalender, dirinya berharap keinginan tersebut bisa di realisasikan,namun dirinya mengingatkan agar konsistensi tetap menjadi tujuan utama.
“Harapnya, eaktu ke waktu seluruh anggota SP2C bisa meningkatkan skill dan teknik di bidang fotografi,” sambungnya.
Sementara itu, Ronee Sutan Maharajo pemateri Workshop mengungkapkan selain foto landscape bisa menghasilkan tambahan, namun juga bisa sebagai kesempatan untuk mengenalkan daerah (Sumatera Barat) keluar dan juga untuk membangun silaturahmi sesama.
“Tugas kita sebagai landscaper (fotografer landscape) mengabaikan tempat tersebut dan mengenalkan ke luar,” ungkap Ronee yang merupakan Juri Galery Photography Indonesia periode 2012-2014. (Huda Putra)