AIESEC adalah salah satu organisasi kepemimpinan yang ada di 127 negara saat ini. Salah satu AIESEC di Indonesia adalah AIESEC in UNAND. AIESEC in UNAND terus melakukan inisiatif-inisiatif baru guna memberi dampak positif bagi para pemuda di Sumatera Barat.
Saat ini, salah satu departemen yang ada AIESEC in UNAND yaitu IGV (Incoming Global Volunteer) yang mana departemen ini mendatangkan mahasiswa asing ke Padang untuk melakukan proyek sosial. Namun mengingat kondisi pandemi yang belum berakhir, pihak IGV belum bisa mendatangkan mahasiswa asing ke Kota Padang.
Tetapi pandemi tidak menghalangi para AIESECers khususnya para anggota IGV untuk terus mampu memberikan dampak positif kepada para pemuda di Kota Padang dengan melaksanakan initiative project. Proyek yang telah dijalankan departemen IGV adalah Virtual Teaching English dan Virtual Speaking Class. Untuk proyek Virtual Teaching English dinamakan Renaissance Project.
Adapun tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan dampak sosial di Kota Padang. “Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan social impact di Kota Padang di kala pandemi dengan cara memberikan edukasi pentingnya berbahasa inggris kepada anak-anak yang ada di panti asuhan dan belajar bahasa inggris yang fun” ungkap Zafira Salsabila, selaku vice president IGV AIESEC in UNAND.
Virtual Teaching English (VTE) merupakan proyek yang dilakukan oleh 2 orang mahasiswa asing asal Maroko secara virtual yang berfokus kepada pengajaran Bahasa inggris, yang mana pesertanya adalah anak-anak panti asuhan. Proyek sosial ini dilakukan di 3 panti asuhan yang ada di Kota Padang. Proyek sosial ini berjalan pada tanggal 19 Juli hingga 6 Agustus 2021.
Untuk Virtual Speaking Class berfokus pada berbicara (speaking) yang mana pesertanya dari anak sekolah. Terdapat 1 SMA, 1 SMK, dan 3 SMP. Proyek ini dilaksanakan dari tanggal 24 Juli hingga 8 Agustus 2021 lalu yang mana proyek ini diadakan setiap Sabtu dan Minggu pada jam dua siang. Untuk teknis dari Project VESC ini sendiri adalah full virtual dan di zoom meetingnya disediakan breakout room yang mana masing-masing dari breakout room tersebut terdapat satu mahasiswa asing yang akan mengajar anak anak SMP dan SMA dari lima sekolah yang sudah bekerja sama dengan proyek ini.
Tidak hanya sekedar belajar berbicara bahasa inggris tetapi selama project berlangsung siswa siswi diajak untuk bermain kuis, challenge dan juga roleplay sehingga siswa-siswi enjoy dalam mengikuti project virtual speaking class. Selain bertujuan agar siswa-siswa memiliki keterampilan berbahasa inggris, virtual speaking class membuat siswa-siswi menjadi lebih percaya diri dan juga membuat mereka memiliki teman baru dari sekolah lain.
Kedua proyek ini juga mendukung dua dari 17 tujuan dunia yang tercatat dalam SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu pada SDGs no 4 tentang quality education dan SDGs nomor 8 tentang good jobs and economic growth. Juga, peserta yang mengikuti proyek ini adalah para siswa tingkat SMP sampai SMA.
Kedua proyek ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang mana Renaissance Project bekerja sama dengan Bank Nagari, Gsports center, CV. Indytek, Sari Anggrek, Mormo, dan Apotek media proklamasi. Sementara Virtual Speaking class bekerja sama dengan Alter dan CV. Indytek didukung oleh local partner Dapoer Andalas, infoSumbar, Singgalang, dan RRI.