Mungkin banyak yang belum tahu atau jarang mendengar tentang film Lini Massa. Sebuah film yang diproduksi ICTWatch dan Watch Doc.
Film lini massa merupakan sebuah film dokumenter yang mengisahkan tentang orang-orang Indonesia yang menggunakan internet dan sosial media untuk melakukan sebuah perubahan dan pemberdayaan terhadap masyarakat di lingkungannya.
Orang-orang ini berjuang bahkan jauh dari sorot kamera televisi atau media-media koran mainstream. Bahkan tak ada yang tahu siapa mereka dan bagaimana mereka melakukan perubahan terhadap lingkungannya.
Film Lini Massa yang merupakan sebuah rangkaian Tri Logi memang sangat perlu ditonton oleh masyarakat untuk memberikan edukasi bagaimana pentingnya pemanfaatan informasi untuk pemberdayaan masyarakat.
Di Australia Barat bahkan film Lini Massa menjadi bagian dari Kurikulum tingkat SMA. Film ini menjadi materi pendukung mata pelajaran “Indonesia: Second Languange” di tingkat Senior Secondary (setara SMA).
Dalam rangka menciptakan masyarakat informatif dan melek teknologi, teman-teman dari Relawan TIK Sumatera Barat menggelar nonton bareng film Lini Massa ini. Acara ini akan digelar pada hari Sabtu, 1 Februari 2014 mendatang. Pemutaran Film akan dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Nonton bareng ini merupakan event serentak nonton film lini massa di seluruh Indonesia. Bahkan event ini digelar di lebih dari 50 Kab/Kota di Indonesia. Dari ujung barat hingga Papua di ujung timur.
Ketua Pelaksana nonton bareng Trilogi Lini Massa, Tivano Edwin berharap dengan adanya nonton bareng film Lini Massa ini, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai salah satu akses informasi.
“Kami dari Relawan TIK Sumatera Barat berharap dengan adanya event ini (Nonbar Trilogi Lini Massa. red) masyarakat bisa memanfaatkan media sosial untuk melakukan perubahan di lingkungannya,” kata Tivano Edwin saat ditemui infoSumbar disela-sela periapan acara nonton bareng Lini Massa.
Media sosial memang menjadi penting untuk melakukan sebuah perubahan, karena banyak dan cepatnya informasi disana. Untuk itu sosial media sangat berperan dalam membentuk sebuah masyarakat yang informatif.
Apalagi untuk Sumatera Barat yang saat ini baru terbentuk masyarakat informatif sebesar 9% dari jumlah penduduknya. Dengan adanya event ini diharapkan masyarakat dapat lebih jeli dalam memanfaatkan informasi.