Keinginan masyarakat rantau untuk menonton film Karya Anak Minang yaitu Salisiah Adaik akhirnya terkabulkan. Film yang mengangkat budaya pernikahan antara Payakumbuh dan Pariaman tersebut akan tayang di Kampus Itenas, Bandung tanggal 23 Desember nanti. Pemutaran film Salisiah Adaik ini digagas oleh Unit Apresiasi Budaya Minang Itenas.
Film Salisiah Adaik sendiri memang sudah lama dirindukan oleh masyarakat rantau. Terlebih lagi distribusi film ini memang dibatasi hanya pada pemutaran-pemutaran langsung, tidak melalui media DVD maupun youtube.
Sutradara sekaligus produser Film Salisiah Adaik Ferdinand Almi berharap pemutaran di rantau kali ini bisa mengobati rasa penasaran masyarakat rantau yang selama ini bertanya-tanya bagaimana cara menonton film tersebut.
“Saya berterima kasih kepada teman-teman UABM Itenas karena telah mengadakan pemutaran perdana di luar Sumbar. Mudah-mudahan ini bisa mengobati rasa penasaran masyarakat di rantau atas Film Salisiah Adaik,” ujar Ferdinand Almi atau yang akrab disapa Ajo.
Selain itu Ajo juga berharap organisasi ikatan perantau minang di daerah lain juga mau mengadakan pemutaran filmnya tersebut. Hal ini karena ia sendiri berkeinginan masyarakat minang dimanapun bisa menonton film Salisiah Adaik karena dalam film tersebut banyak pesan moral dari Adat Minang itu sendiri.
“Kami sendiri juga berharap perantau minang di daerah lain juga bisa mengadakan pemutaran seperti yang dilakukan teman-teman UABM Itenas. Apalagi kami tidak meminta apapun, silahkan putar filmnya dan itu sudah cuku bagi kami sebagai apresiasi,” ujar Ferdinand Almi.
Pemutaran film Salisiah Adaik di Bandung akan dilaksanakan tanggal 23 Desember di Kampus Itenas, Bandung. Bagi Dunsanak yang ingin datang silahkan karena acara ini GRATIS. Selain pemutaran juga ada kegiatan pameran bazaar yang bisa dunsanak kunjungi.
Sementara itu bagi Dunsanak yang ingin mengadakan pemutaran silahkan menghubungi nomor telepon 085669048797 (Ryan) untuk mengetahui prosedur pemutaran.