Grup musik etnik Sumatera Barat, Talgo Buni mengehelat pertunjukan musik kontemporer di Teater Utama Taman Budaya pada Selasa (17/6) malam.
Pertunjukan ini merupakan ‘pemanasan’ Talago Buni yang akan menggelar tour tahun 2014 dan 2015 ke berbagai festival musik dunia. Tour akan dimulai dari Rainforest World Music Festival (RWMF) pada tanggal 20 hingga 22 Juni 2014 di Kuching, Serawak.
Rainforest World Music Festival merupakan salah satu event musik yang termasuk dalam 25 festival musik terbesar di dunia yang tahun ini akan di ikuiti oleh musisi dari 17 negara. Indonesia sendiri akan di wakili oleh Talago Buni pada festival tersebut.
Edy Utama yang merupakan Artistic Director Talago Bumi, mengatakan kategori musik Talago Bumi kategorikan sebagai genre world musik yakni musik-musik baru yang digali dan dikembangkan dari tardisi musik etnik Minangkabau, tanpa menutup diri dengan tradisi musik dan etnik lainya.
“Hampir seluruhnya bersumber dari repertoar musik tradisi, Misalnya Sampelong, Sijobang, terus juga ada Kudarang,lalu ada satu nyanyi yang kita ambil dari perbatasan Riau yaitu Muaro Peti. Kita terinspirasi doleh lagu-lagu reportoar itu dan kita mencoba mempertahankan karakternya. karekter dari sistem harmoninya, tangga nadanya. Itu lah karakter musik yang ada di Minangkabau yang sangat beragam,” ujarnya.
Lebih lanjut Edy Menilai bahwa musik tradisi adalah adalah alat untuk media penyampaian pesan kesan dari nilai budaya. Sehingga terkesan kita bercerita dan bertutur dengan musik kendatipun tidak bukan kesadaran mempersiapkan seperti itu.
Pada pertunjukan malam itu, Kelompok musik yang beranggotakan para musisi yang berbasis di Institute Seni Indonesia-Padangpanjang ini membius para penoton dengan alunan tujuh repertoar variatif yaitu Dawai Bagaluik, Bakutiku, Muaro Peti, Galuik Sijombang, Galuik Sampelong, Pupuik Lambok, dan Kundarank.
Sedangkan untuk pertunjukan di RWMF besok Talago Buni akan membawakan lima reportoar yang dipertunjukan ditambah dengan Galuik Sirompak.
“Untuk di borneo nanti, kita bawa dengan komposisi musik yang sedikit berbeda dari yang di pentaskan malam ini, dan nanti di sana kita juga akan mainkan Galuik Sirompak,” ujar Edy.
Sebelumnya, kelompok musik yang berdiri di tahun 1998 ini juga sudah pernah tampil di sejumlah festival, baik dalam maupun luar negeri diantaranya; Tanz-un folkfes, Rudolstadt, “Breminale” Festival, Bremen, Expo Cafe Festival Hanover, Rossini in Wildbad, Bad wilbad (Jerman), Sacred Rhytem, Millenium Percussion Festival (Bali), International Arts Cultural & Educational Festival (Jakarta), Pembukaan “Pentas Seni” Dewan Kesenian Sumatera Barat, Bali World Music Festival.
Selain itu Talago Buni telah menghasilkan sebuah album musik (CD) dan album kedua saat ini masih dalam proses persiapan.