Peringati hari teater se dunia yang jatuh pada tanggal 27 Maret mendatang, Salingka Teater (SATE) Padang akan menggelar Rakyat Teater Rakyat-2. Salah satu rangkaian acara, Salingka Teater akan menggelar 10 pementasan teater di 10 sekolah dan panti asuhan, Rakyat Teater Rakyat kembali menjadi tema yang dipilih tahun ini dengan tujuan ingin mendekatkan dunia teater ke masyarakat. Event ini berlangsung dari tanggal 27 – 30 Maret 2014.
Acara ini merupakan wujud kepedulian beberapa teater yang ada di kota Padang untuk mempromosikan teater bagi warga kreatif. “Akan ada sekitar 15 group teater yang ikut serta pada event kali ini. Mengenai tempat panggung pertunjukan, akan dilakukan di beberapa sekolah dan panti asuhan secara terpisah.” ujar Ririn Safitry, selaku Humas Salingka Teater Padang.
Selain pementasan, Salingka Teater juga akan mengadakan workshop kritik teater yang akan digelar pada 23 Maret, Kiki, penanggung jawab workshop dari Teater Ruang Bekas mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan tenaga kritikus yang belakangan memang sudah langka di Sumbar. ‘Tergerak dari minimnya kritikus teater di Sumbar, maka kawan-kawan di Sate Padang menggagas acara ini,” sebutnya. Workshop rencananya akan digelar di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumbar.
Untuk workshop kali ini, tidak tanggung-tanggung Salingka Teater mendatangkan pemateri yang sudah malang melintang di dunia kritik, seperti Zelfeni Wimra dari komunitas Mantagi, S Metron dari Ranah Teater dan Dede Pramayoza dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang.
Dede Paramyoza selaku praktisi dan pegamat teater mengatakan, kegiatan ini akan sangat berguna bagi pengembangan bakat menulis serta menganalisa pertunjukan yang tentunya ada di tiap komunitas teater yang ada.
“Dengan terbangunnya dunia kritik, maka masyarakat akan turut tercerdaskan. Mereka akan lebih mengenal teater, dan wacana yang ada dalam sebuah pementasan juga akan dapat difahami oleh mereka yang tidak sempat hadir di pementasan tersebut,” katanya. (Arie Huda)