Tidak bisa dipungkuri lagi efek globalisasi berpengaruh kepada cara kita bergaul di kehidupan sehari-hari. Adat istiadat yang melekat lama kelamaan memudar sehingga mungkin akan sirna ditelan massa. Namun, kita tetap bisa melestarikan adat istiadat yang menjadi ciri khas daerah kita masing-masing.
Dunsanak semua siapa yang tidak tahu dengan kato nan ampek. Kato nan ampek ini salah satu ciri khas cara berbahasa di ranah minang ini.
Dalam adat isti adat kato nan ampek yaitu, kato mandaki sebuah ungkapan bagaimana berbicara serta bersikap kepada yang lebih tua dari kita seperti bagaimana cara kita berbicara kepada orang tua, kemanakan kepada mamak. Kato manurun ungkapan yang mengambarkan bagaimana kita bersikap dan dan berbicaradengan yang lebih muda dari kita, salah satu tindakannya kato manurun yaitu bagaimana menyayangi yang lebih kecil seperti orang tua kepada anak, kakak kepada adiknya. Kato mandata sering digunakan untuk berbicara dan berprilaku kepada yang sama besar dengan kita, misalnya teman sebaya. Terakhir, kato malereng ungkapan sikap dan prilaku kepada orang yang kita segani dan hormati antara mando jo sumando, ipa jo bisan.
Dunsanak semua dengan mengaplikasikan kato nan ampek di kehidupan kita sehari-hari kita dapat melestarikan budaya minangkabau. Mudah bukan…