Padang, (infosumbar) – Surat terbuka berisi tuntutan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) percepatan dan antisipasi Corona Disease (Covid-19) out break dilayangkan kepada Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) pada tanggal 4 Juli 2021 beredar dikalangan masyarakat luas.
Surat terbuka yang ditulis Direktur Rumah Sakit (RS) Tensi Pariaman, Kolonel Purnawirawan Dr. Farhan Abdullah menjelaskan bahwa, masyarakat terpapar Covid-19 di Sumbar sudah memasuki angka 553 orang dan hari ini 501 orang, itu merupakan angka nomor tujuh terbanyak di provinsi yang ada di Indonesia. Angka ini pertanda Sumbar harus melakukan tindakan antisipasi kemungkinan out break bisa terjadi.
“Angka rawatan pasien covid-19 RS mulai penuh di Sumbar terutama RS rujukan seperti RSUP Dr. M. Jamil Padang dan RSUD Dr. Ahmad Mochtar Bukittinggi. Lonjakan terjadi karena kita abai serta masyarakat masih tidak percaya akan nyata dan adanya covid-19,” katanya saat dihubungi infosumbar, Senin (05/07).
Baca juga
Menkes: Sumbar Masuk Daerah yang Diwaspadai Penyebaran Covid-19 Varian Delta
43 Kota Kena Pengetatan PPKM Mikro, Empat di Antaranya di Sumbar
Dr. Farhan juga meminta kepada Gubernur Sumbar untuk percepatan penanganan ini bisa diserahkan kepada wakilnya agar dapat mengambilkan tindakan di tengah kondisi yang krusial ini serta aturan tersebut juga jelas dan ada dasarnya, tapi kalau tidak ada pendelegasian wewenang dari Gubernur kepada Wakil gubernur tentu tidak punya wewenang apa-apa.
“Saya meminta dan memohon kepada Gubernur sebagai Dansatgas Covid-19 di Sumbar agar membentuk tim Satgas untuk percepatan penanganan dan antisipatif covid-19 kemungkinan outbreak, sementara sampai sekarang ini belum ada respon dari Gubernur, bahkan saya juga sudah lansung kirim surat terbuka itu ke Whatsapp pribadi Gubernur itu lansung namun hingga hari ini belum ditanggapi,”ucapnya.
“Saya juga heran dan bertanya kenapa kurang responnya terhadap hal sangat krusial saat ini, minimal ada jawaban terhadap surat terbuka yang saya kirimkan demi kepentingan masyarakat banyak ini karena saya termasuk masyarakat dan Nakes yang pernah mengalami bagaimana susahnya menjadi pasien covid-19, itu artinya memang betul covid-19 ini ada, dan semua kalangan tidak boleh abai akan hal ini,” lanjutnya.
Baca juga
Antisipasi Penyebaran Covid, Rektor “Rumahkan” Aktivitas 50 ribuan Civitas Kampus UNP
PT. KAI Sumbar Belum Berlakukan Syarat Naik bagi Penumpang Kereta Api
Ia berharap Gubernur bisa meluangkan waktu untuk merespon dengan menindaklanjuti hal yang sudah krusial ini demi kepentingan masyarakat di Sumbar.”Jangan sampai zona merah dan terjadi kolaps itu di hilir baru kita bertindak, sebelum out break dan rumah sakit kolaps mari kita lakukan perbaikan proses di hulu,” harapnya. (nou/agp)