Padang (infosumbar) – Verifikasi faktual bakal calon ketum umum IKA Unand diumumkan ke Publik lebih cepat, dari delapan balon Caketum Rezki Rifai menjadi satu-satunya yang gagal lolos untuk berebut 34 suara pada kongres VI IKA Unand 7 agaustus 2021 mendatang.
Pada rilis sebelumnya, Steering Committe Kongres VI IKA Unand mengumumkan ada tujuh bakal calon yang mengantongi rekomendasi yaitu Surya Tri Harto ( KATUA) Rustian (IKA Farmasi), Denny Azzani B Latif (IKA FHUA), Khairul. Ikhwan (IKA FISIP), Novrihandri (IKAFE), Imelda Sari (IKA FIB) dan Suharman Noerman (IKA Faterna),
Selanjutnya SC mengagendakan Bedah Visi Calon Ketum yang dilaksanakan Sabtu 17 Juli 2021. Ada tiga tokoh Alumni Unand siap membedah visi dan misi 7 Caketuk, yaitu Fasli Djalal, Dani dan Budi Fitra, dengan tema inklusiif, informatif dan transformatif.
Soal tak lolos penetapan, Rezki Rifai mengatakan hingga pada tahap penjaringan per 10 Juli 2021 pukul 14.00 WIB saya dan team tidak dapat memenuhi satu dari empat syarat yang harus dipenuhi yaitu tidak membawa surat rekomendasi dari pemilik suara.
“Dari awal melihat syarat yang harus dipenuhi saya sudah merasa tidak akan lolos, karena dua hari rapat di IKAFE (Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi) pointnya adalah tetap mendorong ketua umum IKAFE untuk maju, sementara saya maju hanya tas dasar dorongan dari junior dan senior dari FE untuk maju,” kata alumni FE Unand angkatan 97 itu.
Ia terkejut ternyata hasil verifikasi diumumkan yang seharusnya diumumkan pada tanggal 17 juli dimajukan menjadi tanggal 14 Juli, dan mendapat informasi dari link berita yang disebarkan di Group Whatsapp.
“Saya mengetahui hasil verifikasi dari berita yang dibagikan di group saja. Perlu diingat, bersama tim, saya mengajukan diri secara formal. Jadi, alangkah baiknya saya diberitahu langsung karena pada saat mengisi persyaratan mencantumkan kontak pribadi di sana. Jangan dianggap saya maju itu asal-asalan, karena saya sudah siapkan amunisi segala macam juga,” ucapnya.
“Minimal apa yang telah dilakukan oleh pendukung saya membuka mata Unand bahwa untuk menjadi ketua umum IKA unand itu tidak mesti sakral siapapun pun bisa, ada anak muda yang ingin mewakafkan dirinya utuk bertarung di kontestasi pemilihan Ketua Umum IKA unand kenapa tidak diberi kesempatan, kalau permasalahan nanti di Kongres gagal itu urusan belakangan, yang terpenting adalah beri yang muda kesempatan dan saya yakin kalau saya diberi kesempatan maju belum tentu juga saya akan kalah,” jelasnya.(Nou/Akb)