Padang, (infosumbar) – Sebuah foto yang mengilustrasikan kondisi di sebuah SPBU yang kehabisan stok BBM jenis Solar. Satu unit kendaraan double cabin yang di belakangnya tertulis PMI Sumatera Barat, tampak tak terlayani oleh petugas SPBU yang sebelumnya sudah memampangkan pengumuman bertuliskan SOLAR HABIS.
Dari keterangan sumber infosumbar.net, Ade Edward, foto itu diakuinya sebagai foto yang ia ambil sendiri saat dalam perjalanan menuju salah satu posko bencana gempa Pasaman Barat di Malampah. Foto tersebut diakuinya baru saja diambil sekitar pukul 23.30 WIB, Rabu (2/3/2022).
“Iya, benar. Saya menggunakan kendaraan tersebut bersama rekan menuju posko bencana. Kebetulan, malam ini saya kembali ke Pasaman. Karena kondisi stok BBM jenis solar sudah menipis pada kendaraan tersebut, kami berinisiatif menambah di SPBU di Bawan, Kabupaten Agam. Tapi sayang, tak ada solar,”kata salah satu aktivis kebencanaan Sumbar ini.
Menurut Ade yang merupakan sudah bolak-balik Padang-Pasaman Barat-Pasaman pascabencana gempa ini, menyebut sejak awal kehadirannya di daerah ini sudah menginfomasikan hal tersebut. Tapi sayang, belum tampak respons dan kondisi ketersediaan solar masih belum terpenuhi, layaknya untuk penanganan kebencanaan.
Bahkan, sejak perjalanan pertama, ia sudah merasakan persoalan ketersediaan solar tersebut di SPBU Pertamina yang ia lalui. Ia mengakui, pada perjalanan pertama itu harus terlambat pulang ke Padang hanya karena kendaraan yang ia tumpangi tersendat oleh antrean truk di SPBU guna mengisi ulang BBM kendaraannya yang berjenis solar itu.
“Malam ini, sepanjang perjalanan saya lihat antrean truk di SPBU yang tampaknya kosong. Akhirnya, saya merasakan sendiri dampak solar kosong itu ketika hendak mengisi ulang BBM kendaraan yang saya tumpangi,”kata pria berlatar belakang ahli geologi ini.
Karenanya, ia berharap, hal-hal seperti ini segera di atasi. Jangan sampai, upaya kemanusiaan yang tengah kita galang bersama ini tersendat hanya karena pasokan solar menipis hingga akhirnya kosong.
“Perlu diingat, ini penanganan bencana dimana setiap sektor punya tanggung jawab dan perannya masing-masing,”kata Ade lagi.
Hanya saja, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Section Head Communication & Relation Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Agustiawan , yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini diturunkan malam ini.
Dalam berita sebelumnya, mengatakan supply BBM ke SPBU sudah sesuai kuota yang ditetapkan BPH Migas dan berjalan lancar. Di daerah Pasaman dan Pasaman Barat itu, katanya lagi, ada sekitar 11 SPBU yang melayani penjualan solar.
“Konfirmasi di lapangan supply BBM ke SPBU sudah kuota, kelangkaan terjadi karena banyak truk-truk besar yang datang,” katanya kepada infosumbar edisi 1 Maret 2022 ini.
Soal daerah kebencanaan, Agus mengatakan guna antisipasi panjangnya antrean pihaknya dapat menyiapkan Staple SPBU kantong.
“Jika dianggap perlu, kami akan mempersiapkan staple SPBU kantong untuk mengantisipasi panjangnya antrean,” tegasnya.
Ia melanjutkan, secepatnya akam kami konfirmasi ke Sales Area Manajer Sumbar agar mendatangkan mobil tanki yang bisa langsung mengisikan BBM ke kendaraan lain. “Mobil tanki ini sudah dilengkapi dengan pompa,” ucapnya. (*)