Infosumbar.net – Siswa SMK di Pariaman ini patut menjadi contoh. Di tengah haknya menjadi pelajar, ia mampu menyisihkan waktu dan keahliannya untuk membantu perekonomian keluarganya. Dengan skill yang dimilikinya, Siti Nurdiana, demikian nama siswi tersebut, ia mampu memproduksi sulaman benang emas, khas kampungnya di Desa Nareh, Kota Pariaman.
Siti yang kini masih duduk di bangku sekolah di SMK 2 Kota Paraiman itu ternyata sudah ikut membantu orang tuanya menyulam sebagai Pengrajin Sulaman Nareh sejak masih duduk di bangku SD.
Kampungnya itu memang dikenal memiliki keunggulan tersendiri dalam bidang ekonomi khususnya industri rumah tangga yaitu Sulaman Benang Emas atau yang lebih dikenal dengan Sulaman Nareh.
Diakuinya, ia memang memprioritaskan membantu orang tuanya sepulang sekolah. Setiap hari, anak pasangan Desi dan Johari ini meluangkan waktunya untuk menyulam hingga 3 jam. Bahkan ada yang lebih.
“Kerajinan Sulaman Nareh ini merupakan usaha keluarga yang mana sudah banyak dari pemesanannya sudah sampai ke Sumatera Barat ,” jelas Siti saat ditemui tim Media Centre kota setempat.
Gadis yang kini sudah menginjak usia remaja alias sweetseventeen itu mengakui, pola hidupnya itu tak lepas dari keinginannya membantu orang tua. Dari sana, ia menyisihkan pendapatan untuk membantu membiayai kebutuhan sekolahnya.
Dengan senyum manisnya, ia tak sungkan mempertontonkan hasil karyanya saat diminta tim untuk melihatkan. Sehelai kain biru berisi sulaman-sulaman indah dengan bahan dasar benang berwarna emas, tampak begitu memukau.
Tak salah kiranya jika Siti disebut tak seperti remaja putri kebanyakan lainnya. Ia lebih mementingkan menghabiskan waktu bersama karya-karyanya.
Dengan fasih sekali, ia mengurai bahwa ada beberapa jenis sulamannya yang kerap diproduksinya. Ada yang berupa ; Selempang dan pelaminan.
Dikatakannya, harga jual yang didapat perhelai dari sulaman mencapai Rp.500 ribu hingga Jutaan rupiah.
Untuk pengerjaan perhelainya memakan waktu kurang lebih tiga bulan. Sedangkan yang bordiran mencapai harga Rp.800 ribuan satu pasang.
Menariknya, untuk motif sulaman Nareh ia menyerahkan selera pada kebutuhan konsumen. Konsumen, leluasa menentukan pilihan dan pola, sesuai dengan pesanan dan keinginan konsumen.
Ditanya soal harapan, ia mengaku saat ini memang butuh modal usaha. Ia berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan modal usaha yang sedang dijalani kedua orang tuanya agar lebih berkembang sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. (*)