Padang, (infosumbar) – Sebanyak 4.831 unit rumah mengalami kerusakan dan tujuh orang meninggal di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) akibat gempabumi magnitudo 6.1 pada Jumat (25/02/2022) lalu.
kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Azhar, Jumat mengatakan data kerusakan pemukiman akibat gempa terus divalidasi ke lapangan oleh tim gabungan Satuan Tugas Tanggap Bencana Pasaman Barat.
“Hingga kini data kerusakan akibat gempa masih terus divalidasi,” katanya.
Azhar menjelaskan, data sementara rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 4.831 unit, dengan rincian rusak berat 770 unit, rusak sedang 3.075 unit dan rusak ringan 986 unit.
“Kerusakan paling banyak itu di Kecamatan Talamau selanjutnya di Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali,” jelasnya.
Azhar menyebut kerusakan fasilitas pendidikan sebanyak 54 unit dengan rusak berat 21, rusak sedang 14 dan rusak ringan 20 unit bangunan.
Selanjutnya, fasilitas kesehatan rusak sebanyak 13 bangunan, dengan rincian lima unit rusak berat, empat unit rusak sedang dan empat unit rusak ringan.
Kemudian fasilitas ibadah yang mengalami kerusakan sebanyak 40 unit, dengan rincian rusak berat sebanyak 16 unit, rusak sedang tujuh unit dan rusak ringan tiga unit.
Infrastruktur yang mengalami kerusakan sebanyak 26 unit, dengan rincian rusak berat 16, rusak sedang tujuh dan rusak ringan tiga.
Sementara itu, 17 unit gedung pemerintahan mengalami kerusakan dengan satu bangunan rusak berat, tujuh bangunan rusak sedang dan sembilan rusak ringan.
“Untuk korban meninggal dunia sampai saat ini mencapai tujuh orang. Luka berat 45 orang dan luka ringan 336 orang,” sebutnya.
Hingga saat ini total korban sebanyak 388 jiwa, masih dirawat di RSUD sembilan orang dan di RS Yarsi sebanyak 20 orang.
“Data dampak gempa akan terus divalidasi setiap hari oleh petugas sampai habis masa tanggap darurat sampai 10 Maret 2022,” ucapnya. (nou)