Mentawai, (infosumbar) – Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, mengatakan jumlah kasus positif di daerah itu hingga hari ini belum menunjukan tanda-tanda turun.
Total ratusan kasus pandemi Covid-19 sudah merambah ke desa-desa di pedalaman Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, situasi darurat karena minim fasilitas kesehatan(Faskes).
“Sepanjang Juli tercatat 416 kasus positif, dan terhitung dari 1- 15 Agustus sudah tercatat sebanyak 288 positif, sejumlah kasus positif itu tercatat dari daerah-daerah paling pedalaman,” katanya saat dihubungi Infosumbar, Minggu.
“Kasus yang ditemukan kini sudah tercatat dari daerah yang notabene sulit untuk diakses,” ucapnya.
Ia menjelaskan jumlah kasus positif di Mentawai mungkin terlihat kecil jika dibandingkan derah lain, tetapi dengan status sebagai kawasan daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal berapa pun kasus yang muncul akan berdampak buruk bagi Mentawai.
“Karena kondisi fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kurang memadai dan sulitnya akses untuk masuk, kami was-was jika terdapat warga yang mengalami kondisi berat,” jelasnya.
Ia melanjutkan solusinya untuk kasus ini harus melibatkan semua unsur sampai ke desa-desa termasuk rumah tangga melalui peraturan Bupati yang akan segera diterbitkan sebagai pedoman dan di desa pedalaman bersiap untuk isolasi mandiri dan akan ditempatkan pada bangunan pemerintah yang kosong tergantung situasi dan kondisi di desa masing-masing.
“Untuk memaksimalkan peran kepala dusun serta tidak mengganggu kearifan lokal, kemarin kami sudah kumpulkan semua Satgas, dan Bupati memerintahkan supaya semua penanganan ini terkendali sampai di tingkat rumah tangga,” ujarnya.
Lahmuddin berharap dari persiapan regulasi dan pemerintah setempat bisa lakukan alih fungsi anggaran pada APD, supaya semuanya bekerja sesuai sumber daya dan ikut melibatkan masyrakat setempat.
“Berperan ini tidak serta merta harus ada uang, tapi bagaimana setiap keluarga menertibkan anggota keluarganya mematuhi protokol kesehatan, dan mengajak semua unsur masyarakat untuk di vaksinasi,” ucapnya.(nou/agp)