Dalam waktu dekat di Pasaman Barat akan dibangun pabrik bio energi. Ini dipastikan setelah perusahaan asal Korea Selatan, Group Korea Electrik Power Industrial Development (Group KEPID) memutuskan untuk berinvestasi di kabupaten pemakaran tersebut. “Daerah ini mempunyai potensi yang besar dan memiliki infrastruktur yang mendukung investasi.
Daerahnya memiliki fasilitas infrastruktur yang lengkap, jalur darat bagus, akses udara dan pelabuhan sebagai sarana terpentingnya juga saat ini sedang dibenahi,” kata Presiden Direktur Group Korea Electrik Power Industrial Development (Group KEPID), Mr Shin saat kunjungan ke Simpangampek, kemarin.
Perusahaan ini merupakan gabungan empat perusahaan besar di Korea dan 1 di Indonesia. Yaitu, Korea Oduthevn Power (KOPO), Korea District Heading Corp Corp (KDHC), Industrial Bank of Korea (IBK), Joennan National University dan PT BPJ (Indonesia).
Dikatakan Mr Shin, sebelumnya pihaknya telah melakukan survei langsung ke Pasbar. Data yang dimiliki selama ini daerah itu memiliki potensi cukup besar untuk membangun pabrik. Diharapkan semua rencana yang telah dituangkan dalam master plan ini berjalan mulus, tanpa ada hambatan. Apalagi proyek ini termasuk pertama kali dibangun di Indonesia. Dia memaparkan, setelah meninjau Pasbar, tidak ada lagi niat untuk mencari daerah lain. Artinya, perusahaan juga telah matang berpikir membangun pabrik ini. “Kami berharap pelabuhan yang saat ini sedang dibangun cepat tuntas. Sehingga akses ke Pasbar semakin mudah,” jelasnya.
Untuk mendukung semua program ini, kata dia, perusahaan siap mengeluarkan anggaran. Apalagi sistem bisnis di Pasbar juga lebih terbuka. Sesuai tahapan yang telah direncanakan, setelah bio energi berdiri di Pasbar. Perusahaan asal Korea ini berencana pula berinvestasi di bidang lain. Lebih lanjut disampaikannya, kedatangan mereka ke Pasbar untuk peninjauan terakhir sebelum pabrik didirikan.
Bioenergi merupakan energi alternatif yang berasal dari sumber-sumber biologis. Keunggulan pemanfaatan bioenergi ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Rencananya, awal tahun 2014 pihaknya sudah mengimpor tandan kosong pelet ke Korea.
Bupati Pasbar Baharuddin R mengungkapkan, kepastian Korea Selatan berinvestasi di Pasbar merupakan kabar gembira bagi masyarakat Pasbar. Karena kehadiran mereka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Untuk mendukung investor mau menanamkan modalnya di Pasbar, Pemkab telah berupaya maksimal membangun infrastruktur penunjangnya,” kata Baharuddin.
Hal itu dilakukan sebagai langkah awal kelancaran investasi investor di Pasbar. Seperti pembangunan pelabuhan Teluk Tapang di Air Bangis Kecamatan Sungaiberemas. Pelabuhan ini akan dimanfaatkan sebagai akses laut mengangkut produksi pabrik tujuan ekspor ataupun domestik.
Kemudian, Bandara Pusako Anak Nagari juga membuat waktu perjalanan ke Pasbar menjadi lebih hemat. Jika melalui jalan darat empat jam, maka melalui jalur udara bisa setengah jam. “Pemda juga sudah menyiapkan apa yang dibutuhkan perusahaan. Termasuk urusan izin dan persyaratan lainnya. Bahkan perusahaan daerah juga sudah ada. Tujuannya agar lebih terkoordinir antara perusahaan Korsel dan Pasbar,” sebut Bahar.
Padang Ekspres/Roy