Infosumbar.net – Tragedi rusuh pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang yang memicu korban tewas hingga 129 orang tercatat sebagai salah satu tragedi sepakbola terbesar di Dunia. Jumlah korban tewas tersebut berdasarkan rilis terbaru dari pihak berwenang setempat yang disampaikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa, Minggu (2/10/2022) pagi ini.
Tragedi sepakbola dengan korban terbesar di dunia hingga saat ini tercatat terjadi di Peru tahun 1964 silam. Dilaporkan, ada 328 orang suporter tewas dalam laga yang terjadi di Stadion Nasional Peru di Lima. Ada 53 ribu penonton yang menyaksikan laga ini langsung dari stadion.
Bencana itu terjadi pada pertandingan tim nasional Peru vs Argentina untuk kualifikasi Olimpiade Musim Panas 1964. Jelang laga berakhir, Suporter berang. Hal ini terpicu setelah wasit asal Uruguay, Angel Eduardo Pazos, pada sisa waktu enam menit, menganulir gol timnas Peru untuk menyamakan kedudukan. Saat itu, papan skor menunjukkan angka 0 – 1 untuk keunggulan Tim Tango.
Keputusan wasit membuat marah penggemar tuan rumah dan memicu kerusuhan serta bentrok antar suporter yang menginvasi lapangan dengan petugas keamanan. Selain korban tewas, 500 lainnya dilaporkan terluka. Peristiwa itu, menurut BBC, merupakan salah satu bencana terparah dalam sejarah sepak bola dunia.
Sebelum ada kejadian di Malang, Jawa Timur, peristiwa pertandingan sepakbola yang memicu tewasnya suporter paling banyak kedua berasal dari Ghana, lalu Inggris dan Nepal. Berikut daftarnya;
1. 24-5-1964
328 Meninggal di Estadio Nacional, Lima, Peru
2. 1-10-2022
129 Orang Meninggal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia
3. 9-5-2001
126 Orang Meninggal di Accra Stadium, Ghana
4. 15-4-1989
96 Orang Meninggal di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris
5. 12-3-1988
93 Orang Meninggal di Stadion Kathmandu, Nepal (*)