Padang, (infosumbar) – Lonjakan pasien kasus covid di Sumatera Barat berbanding lurus dengan penggunaan kebutuhan pendukung perawatan, salah satunya tabung oksigen. Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) merasakan langsung dampak tersebut pada Kamis (22/7/2021) sore ini.
Hal ini diakui Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar. Menurutnya, kekurangan pasokan itu mulai terasa sejak Kamis pagi dimana sudah ada prediksi kekurangan. Manajemen rumah sakit tersebut memperkirakan stok tabung oksigen tersebut hanya bisa sampai pukul 3 atau 4 sore. Prediksi itu tak meleset karena pada paginya, stok tabung oksigen tersebut hanya ada sebanyak 72 tabung.
“Biasanya, sebelum masa pandemi, penggunaan tabung oksigen di rumah sakit ini hanya 70-80 tabung per hari . Namun kini saat lonjakan kasus meningkat, penggunaan tabung oksigen bisa mencapai 200 per hari, bahkan lebih,”katanya.
Dalam kondisi kekurangan tersebut, kata Yevri, ia mencari bantuan dan membangun komunikasi dengan pihak terkait. Akhirnya, upaya itu direspons Wakil Gubernur Sumbar Audy dan Kadinkes Sumbar Arry Yuswandi dengan mengumpulkan semua Dirut Rumah Sakit se Sumbar.
Komunikasi dilakukan lewat aplikasi zoom meeting dan direspons dari RS Siti Rahmah dengan memberikan bantuan 5 tabung oksigen dari stoknya, RS Naili DBS Padang 20 tabung, dan dari rekanan rumah sakit sebanyak 25 tabung.
“Rencananya, malam ini pihak rekanan tersebut akan menyuplai 100 tabung. Semoga terpenuhi karena jika pasokan terpenuhi tentunya tak ada masalah,”katanya seraya mengatakan pasokan liquid oksigen dari pekanbaru tidak datang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi memperkirakan ada peningkatan penggunaan oksigen di Sumbar hingga 300 persen. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan kasus Covid-19 di Sumbar beberapa waktu belakangan (*/Akb)