Pada Sidang Komite Warisan Dunia UNESCO ke-43 di Baku, Azerbaijan, Tambang Batu Bara Ombilin (TBBO) Sawahlunto (Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto) ditetapkan menjadi warisan dunia. Ditetapkannya TBBO Sawahlunto berarti Indonesia telah memiliki 5 warisan dunia pada kategori budaya. Penetapan tersebut dilakukan pada hari ini, Sabtu, 6 Juli 2019.
Perjalanan TBBO Sawahlunto menjadi warisan dunia diprakarsai oleh masyarakat untuk melestarikan kota tambang Sawahlunto melalui penetapan visi Kota Sawahlunto “Kota Wisata Tambang yang Berbudaya” pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2015, pengusulan Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto diterima menjadi bagian dari Daftar Sementara Warisan Dunia (Tentative List) UNESCO. Sejak saat itu, proses pengumpulan data, penyusunan dokumen pendukung dan diskusi dengan para ahli dan akademisi dari dalam dan luar negeri makin intensif dilakukan.
Pengajuan usulan Kota Tambang Batubara Sawahlunto menjadi warisan dunia dengan nama Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto) dilaksanakan pada tahun 2018. Setelah melalui tahap evaluasi oleh Badan Penasehat ICOMOS dengan rekomendasi pengukuhan, akhirnya, Kawasan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Dunia Budaya.
Menurut rilisan UNESCO pada 6 Juli 2019, dijelaskan sejarah dan fungsi Tambang Batu Bara Ombilin (TBBO) Sawahlunto pada akhir abad 19. “Tambang ini dibangun untuk ekstraksi, pemrosesan, dan pengangkutan batu bara berkualitas di wilayah Sumatera yang tidak mudah diakses. Situs industri ini dikembangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 dengan tenaga kerja yang direkrut dari penduduk lokal dan tenaga kerja berstatus tahanan dari daerah-daerah yang dikuasai Belanda.
Penetapan sebagai warisan dunia ini terdiri dari situs pertambangan dan perusahaan, fasilitas penyimpanan batubara di Pelabuhan Emmahaven (Pelabuhan Teluk Bayur) dan jaringan kereta api yang menghubungkan tambang dengan fasilitas di pesisir pantai Barat Sumatera. Tambang Batu Bara Ombilin dibangun sebagai sistem terintegrasi yang memungkinkan ekstraksi, pemrosesan, pengangkutan, dan pengiriman batu bara yang efisien”.
Ketua Komite Warisan Dunia UNESCO, H.E. Mr. Abulfaz Garayev dari Azerbaijan, mengetuk palu tanda diresmikannya TBBO Sawahlunto tercatat dalam daftar warisan dunia dan membuat delegasi indonesia yang menghadiri rapat yang masih akan berlangsung hingga 10 Juli tersebut membentangkan bendera Merah Putih sebagai bentuk kebanggaan atas prestasi tersebut.
Dengan bergabungnya TBBO Sawahlunto ke dalam list warisan budaya dunia, secara total Indonesia sudah memiliki 9 warisan dunia yang terbagi menjadi:
Situs Warisan Dunia Budaya:
- Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (1991)
- Candi Prambanan Prambanan, Sleman, DIY (1991)
- Situs Manusia Purba Sangiran, Sangiran, Jawa Tengah (1996)
- Lansekap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak, Bali (2012)
- Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, Sawahlunto, Sumatera Barat (2019)
Situs Warisan Dunia Alam:
- Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (1991)
- Taman Nasional Ujung Kulon, Banten (1991)
- Taman Nasional Lorentz, Papua (1999)
- Hutan Tropis Sumatera, Sumatera (2004)