Infosumbar.net – Warga Australia yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 mendekati level tertinggi pada sepekan terakhir ketika pemerintah mendesak perusahaan untuk membiarkan staf mereka WFH dan merekomendasikan masyarakat untuk memakai masker di dalam ruangan serta mendapatkanvaksin booster segera di tengah wabah besar virus corona.
Dikutip dari CTV News, Australia berada dalam cengkeraman gelombang Omicron ketiga yang didorong oleh subvarian baru yang sangat mudah menular, BA.4 dan BA.5, dengan lebih dari 300.000 kasus tercatat selama tujuh hari terakhir. Pihak berwenang mengatakan jumlah sebenarnya bisa dua kali lipat dari total itu, dan 53.850 kasus baru hari Rabu (20/07/2022) adalah penghitungan harian tertinggi dalam dua bulan.
Perdana Menteri Anthony Albanese menolak tekanan untuk memberlakukan kembali pembatasan ketat untuk menghentikan penyebaran virus, termasuk membuat masker wajib di dalam ruangan, meskipun ia mendorong orang untuk memakainya.
“Perusahaan dan karyawan harus memutuskan bersama tentang pengaturan kerja dari rumah, karena serikat pekerja meminta pengusaha untuk WFH bagi staf mereka,” katanya.
Presiden Dewan Serikat Buruh Australia Michele O’Neil mengatakan pengusaha harus melakukan pembayaran cuti pandemi pemerintah dan memberikan cuti berbayar dengan gaji penuh bagi pekerja yang perlu mengisolasi, dan menawarkan tes antigen cepat dan gratis.
Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly memperkirakan jumlah orang yang berakhir di rumah sakit akan segera mencapai rekor tertinggi, dan mendesak perusahaan untuk membiarkan lebih banyak staf bekerja dari rumah.
Sekitar 5.350 warga Australia saat ini dirawat di rumah sakit dengan COVID-19. Banyak petugas kesehatan garis terdepan juga sakit atau dalam isolasi. Dokter Australia mengatakan masker harus diwajibkan di tempat-tempat dalam ruangan.
Sejauh ini, 95% orang di atas 16 telah memiliki dua dosis vaksin yang dapat membantu menjaga total kasus COVID-19 Australia. (Ayi)