Infosumbar.net – Sebanyak 40 orang terluka dalam demonstrasi ricuh di Swedia akhir pekan lalu yang memprotes pembakaran Al-Quran oleh kelompok anti-Muslim.
Kronologi insiden tersebut bermula saat Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) dan partainya membakar kitab suci umat Muslim tersebut di area terbuka di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada Kamis (15/4).
Paludan merencanakan dan melakukan demonstrasi anti-Muslim, memposting foto dirinya di media sosial dengan Alquran yang terbakar dan menyatakan niat untuk membakar lebih banyak.
Dikutip CNN, juru bicara pemerintah Swedia menuturkan bahwa Sebanyak 26 polisi dan 14 anggota masyarakat dilaporkan terluka. Kepolisian juga menangkap 26 orang yang terkait kerusuhan, empat diantaranya merupakan anak di bawah umur, di Linköping dan Norrköping tempat kekerasan dimulai. Kedua wilayah ini menjadi tempat awal mula betrokan dimulai pada Jumat (15/4/22).
Polisi “belum tahu pasti” apakah kerusuhan itu dimulai sebagai protes terhadap demonstrasi anti-Muslim yang dipimpin oleh Paludan, kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa polisi sedang “mencari tahu mengapa dan siapa.” Akan ada “lebih banyak lagi korban yang bertambah” ketika polisi menganalisis rekaman, juru bicara itu menambahkan.
Di kota Norrköping, tiga orang membutuhkan perawatan medis setelah terkena peluru polisi selama bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa. Polisi percaya bahwa orang-orang yang memiliki hubungan dengan geng kriminal mengambil keuntungan dari situasi tersebut, menurut juru bicara tersebut.
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson juga mengutuk aksi kekerasan tersebut. (*)
Diterjemahkan: Fanny Sahara