
Senior Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Zainal Abidin memastikan kehadiran Pertalite di Sumatera Barat tidak untuk menggantikan bbm jenis lain yang telah dulu ada.
“Premium sudah bukan bbm subsidi. Jadi nggak ada kuota-kuotaan juga. Di sisi lain kita memastikan bahwa spbu yang jual pertalite tidak akan menghilangkan bbm jenis lain yang sudah ada di spbu itu sebelumnya.” ungkapnya saat dihubungi infoSumbar pada senin lalu.
Menurut Abi, kehadiran pertalite untuk memenuhi segmen tertentu, bukan untuk menggantikan premium atau Pertamax.
“Ini adalah varian bbm baru, untuk mereka yang ingin bbm berkualitas lebih bagus untuk kendaraannya dibanding premium tapi harganya lebih terjangkau.” jelasnya.
Ia mengatakan, untuk saat ini selain menguji pasar, pihaknya juga masih akan melakukan evaluasi SPBU yang ada di Sumatera Barat.
“Maka dari itu, kita juga evaluasi spbu yang akan jualan pertalite dari sisi infrastrukturnya dan tidak serta merta semua spbu bisa langsung berjualan pertalite.” terangnya.
Ia menambahkan, untuk uji pasar kali ini, baru delapan SPBU di Sumatera Barat yang menyediakan pertalite. “SPBU Coco Ulakkarang, SPBU Chatib Sulaiman (dua), SPBU Lubuk Buaya, SPBU Bypass, SPBU Indarung, SPBU Dharmasraya, SPBU di Solok.” sambungnya.
Untuk saat ini Pertamina memasarkan 5 jenis bahan bakar bagi pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Ada Premium (RON 88), Pertamax (RON 92), Pertamax Plus (RON 95), Solar, dan Pertamina DEX. Hadirnya Pertalite bakal mengisi ruang antara Premium dan Pertamax karena Pertalite diset dengan RON 90.