infosumbar.net – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memperkuat komitmen pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026, yang dijadwalkan berlangsung pada Juni hingga Juli tahun depan.
Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, menegaskan bahwa sensus yang digelar setiap satu dekade tersebut membutuhkan dukungan lintas sektor. Ia menyebutkan, keterlibatan pemerintah dan pelaku usaha, mulai dari skala besar hingga UMKM, akan menentukan keberhasilan pendataan.
“Sensus Ekonomi 2026 menjadi pondasi dalam memotret kondisi perekonomian Sumatera Barat dan menentukan arah kebijakan ke depan. Karena itu, data yang lengkap dan akurat sangat dibutuhkan,” ujar Sugeng.
Menurutnya, FGD ini digelar untuk menyamakan pemahaman antara BPS, pemerintah provinsi, dan pelaku usaha mengenai urgensi pendataan ekonomi secara menyeluruh. Sugeng menekankan bahwa seluruh sektor usaha perlu terpotret secara utuh agar hasil sensus dapat menggambarkan kondisi riil perekonomian daerah.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pelaksanaan sensus tersebut. Ia menilai, data hasil Sensus Ekonomi akan menjadi dasar penting dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah.
“Kami berkomitmen mendukung dari tingkat provinsi hingga nagari dan desa. Kami berharap pelaku usaha dan masyarakat dapat memberikan data yang akurat dan transparan,” kata Arry.
Arry juga mengimbau pelaku usaha, UMKM, dan industri kreatif di Sumatera Barat untuk berpartisipasi aktif dan memberikan informasi yang sesuai fakta saat pendataan berlangsung. Menurutnya, hasil sensus yang maksimal akan berdampak pada penyusunan kebijakan ekonomi baik di tingkat regional maupun nasional. (peb)








