Panwaslu Kota Bukittinggi melaporkan Wali Kota Bukittinggi Ismet Amziz ke Polresta Bukittinggi pada Minggu (22/6) lalu. hal tersebut di sampaikan ketua Panwaslu Kota Bukittinggi Ruzi Hariyadi, Kamis (26/6).
Walikota Bukittinggi, Ismet dilaporkan oleh Panwaslu karena diduga menyalahgunakan kekuasaan dan fasilitas negara untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden.
Terkait pelaporan ke Polresta tersebut, Razi mengatakan sudah menjalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku, “Setiap ada laporan terkait indikasi tindak pidana pelanggaran Pemilu, kita akan diadakan rapat Sentra Gakumdu.
Dalam temuan bersangkutan dengan Ismet, kita sudah melibatkan Gakumdu sejak awal hingga pengambilan keputusan. Namun, karena mereka tidak bisa terlibat maksimal sampai akhir, sementara ada tenggat waktu untuk menindaklanjuti sebuah kasus, keputusan untuk meneruskan dugaan tindak pidana pemilu ke kepolisian harus kita ambil,” ujarnya
Lebih lanjut Ia menjelaskan, temuan itu bermula dari laporan masyarakat yang mengatakan ada pertemuan yang dilakukan di rumah dinas, setelah melakukan peninjauan pada Minggu 15 Juni lalu, pengawas lapangan menemukan adanya rapat terkait tim pemenangan. Lalu pihaknya segera melakukan tinjauan dan klarifikasi.
“Temuan pengawas lapangan kami, Ismet mengadakan pertemuan bersama unsur partai politik pendukung, tokoh masyarakat, pemuda, dan lainnya di rumah dinasnya di kawasan Belakang Balok, Bukittinggi. Dari tinjauan dan klarifikasi, diperoleh keterangan kalau pertemuan itu untuk persiapan kampanye Hatta Rajasa di Bukittinggi tanggal 18 Juni,” paparnya.
Terkait temuan tersebut pihaknya mengatakan telah diperkuat oleh alat bukti berupa dokumentasi foto, berita acara klarifikasi saksi dan keterangan sejumlah saksi. “Seluruhnya disertakan sebagai pelengkap ketika meneruskan ke pihak kepolisian,” ujanya.
Menurutnya, sejumlah saksi yang diperiksa termasuk Ismet membantah adanya pertemuan yang berkaitan dengan tim pemenangan salah satu pasang capres dan cawapres. Para saksi tersebut mengatakan bahwa pertemuan Minggu malam itu hanya sekedar nonton bareng debat capres dan cawapres.
“Pengawas lapangan kami dan saksi lain melihat sendiri sempat ada rapat terkait deklarasi tim pemenangan yang akan dihadiri Hatta Rajasa. Begitu mengetahui ada pengawas yang datang, mereka menghentikannya dan mengalihkan ke acara nonton bersama,” jelas Ruzi. (Arie Huda)