Infosumbar.net – Gubernur Mahyeldi Ansharullah resmi menutup pelaksanaan pameran Pekan Nan Tumpah 2021 Pandemi Hahahihi: Lain Sakit Lain Diobat ditandai dengan menabuh gendang di panggung terbuka Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat, Kamis (07/07/2022) malam.
“Acara Pekan Nan Tumpah ini sangat luar biasa, laporan dari panitia sebanyak tujuh ribu orang yang berkunjung ke Pekan Nan Tumpah, ini menunjukan animo masyarakat Sumbar akan seni dan budaya san biasanya Provinsi membuat acara hanya seribu yang datang Pemprov perlu belajar ke panitia yang telah menyukseskan kegiatan ini,” pujinya.
Mahyeldi mengapresiasi panitia Pekan Nan Tumpah 2021 yang telah berhasil dan kegiatan tahun 2023 diserahkan kepada panitia untuk membuat acara yang lebih besar lagi.
“Inilah Pekan Nan Tumpah yang luar biasa yang pernah saya ikuti, sangat ramai sekali, dan saya tidak menyangka akan seramai ini dari laporan panitia malam ini adalah yang paling ramai, kepada panitia untuk bisa mempersiapkan yang lebih bagus dan meriah lagi di tahun 2023, untuk panitia tersebut adalah panitia hari ini,” ucapnya.
Ia mengatakan terkait kegiatan di tahun 2023 panitia disilakan mengangkat tema apa saja.
“Silakan berkarya dengan lebih bebas, buat karya apa saja untuk disampaikan dan kami fasilitasi pemanfaatan ruangan yang lebih leluasa dan terbuka,” ujarnya.
Ia memerintahkan Pemprov melalui OPD terkait bisa memberi perhatian lebih baik lagi dan memberi dukungan kepada kelompok-kelompok serta komunitas yang ada sehingga pelaku seni bisa menghadirkan karya-karya yang lebih banyak lagi.
“Kepada Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisita untuk memfasilitasi para pelaku seni, gedung dan segala macam diserahkan kepada mereka t pada tahun 2023 nanti,” ucapnya.
Menanggapi hal itu Pendiri Pekan Nan Tumpah, Mahatma Muhammad, Jumat (08/07/2022) mengatakan kehadiran Gubernur Mahyeldi, terkait janji, peluang, dan berbagai hal positif disampaikannya pada penutupan PNT 2021 semalam, serta melihat bagaimana seniman bekerja dan berkarya secara kolektif.
“Kami tentu saja menyambut baik, sebetulnya tanpa embel-embel apapun, saya dan teman-teman komunitas akan terus konsisten berkarya, dibuktikan dengan konsistensi penyelenggaraan festival 12 tahun terakhir, yang bisa direalisasikan dg gotong royong tanpa bersandar kepada APBD,” jelasnya.
Mahatma melanjutkan, tentu saja, apa yang disampaikan Gubernur Sumbar itu perlu dikawal dan direalisasikan oleh pemangku kebijakan di bidang pendidikan, budaya, pariwisata dll.
“Sudah selayaknya kebebasan berekspresi diberikan pada seniman dan komunitas seni muda di Sumbar yang selama ini terus berproses namun minim dukungan,” ujarnya.
“Sudah saatnya pemerintah merealisasikan ruang-ruang seni dan kreativitas yang sehat dan adil, memberi dukungan nyata pada seniman-seniman dan pekerja kreatif, utamanya yang muda dan berkualitas,” tegasnya. (Nou)