Infosumbar.net – Turun mandi merupakan salah satu tradisi yang hingga saat ini masih dilaksanakan di Minangkabau atas kelahiran anak dalam sebuah keluarga. Tradisi ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak yang merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Salah satunya pelaksanaan turun mandi di Nagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok.
Pelaksanaan Turun Mandi biasanya dilaksanakan satu minggu setelah kelahiran anak. Dalam pelaksanaannya Turun Mandi dapat dilaksanakan secara kecil kecilan dalam lingkungan keluarga saja.
“Bacilok aia merupakan pelaksanaan turun mandi hanya dalam lingkunga keluarga bako, dan anak pisang dan tidak melibatkan orang lain. Jadi hanya dilaksanakan secara kecil-kecilan saja dan tidak ada undangan kepada masyarakat,” kata Manti Sutan saat diwawancarai Infosumbar pada Sabtu (02/07/2022).
Namun, meskipun dilaksanakan secara kecil kecilan atau bacilok aia yang hanya melibatkan keluarga terdekat, Turun mandi dapat dilaksankan dengan mengundang orang lain disebut denga baralek turun mandi.
“Berbeda dengan bacilokaia, pada baralek turun mandi tidak hanya melibatkan bako dan anakpisang. Ninik mamak, masyarakat sepersukuan dilibatkan dalam hal ini,” ujarnya.
Meskipun demikian, dalam tata cara pelaksanaan Turun Mandi tetap sama. Yang membedakan hanya besar atau kecil acara atau aleknya. Adapun pelaksanaan turun mandi diantaranya adalah iduak bako atau keluarga dari pihak ayah satu hari sebelum pelaksanaan turun mandi, pihak baok akan mengantarkan alat turun mandi seperti beras pulut, seekor ayam, pisang, kelapa yang akan ditanam oleh anak pisang dan kain panjang. Barang tersebut akan diantarkan bersama- sama kerumah yang akan melaksanakan Turu Mandi setelah Shalat Zhuhur.
Pihak Bako berkewajibkan menyediakan alat alat untuk anak pisangnya turun mandi. Dan biasanya barang yang sudah disediakan tersebu akan diantarkan ke rumah anak pisang satu hari sebelum acara turun mandi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan turun mandi pada pagi harinya anak akan dibawa ke halaman rumah untuk dimandikan oleh bako. Kemudian, setelah selesai anak akan dibedong menggunakan kain panjang.
“Pagi harinya anak dimandikan kemudian dibedong menggunakan kain panjang. Biasanya jika anaknya perempuan maka saat itu akan dipakaikan anting. Kemudian pada siang harinya akan ada sambah andai yang dilakukan oleh kaum laki-laki” ucapnya.
Selain itu, pelaksanaan turun mandi biasanya juga dilaksanakan dengan aqiqah dengan memotong kambing.
“Kambing yang dijadikan aqiqah biasanya akan dimasak lebih dahulu dan dapat dihidangkan saat aqiqah. Kemudian ada pula yang dibungkus dan diberikan kepada undangan yang telah datang,” tutupnya. (Ayi)