Infosumbar.net – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar), bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengadakan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (15/6/2022).
Aksi demo berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB dan disambut oleh puluhan personel kepolisian untuk mengamankan aksi.
Dalam menyampaikan aksinya, mahasiswa membentangkan sejumlah spanduk dan perwakilan massa secara bergantian menyampaikan tuntutannya.
Kedatangan peserta aksi ini adalah untuk menyampaikan dua tuntutan. Pertama mendesak Pemerintah Provinsi Sumbar untuk menolak kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja. Kedua menolak revisi Undang-Undang Pembentukan Perundang-undangan (PPP).
“Di mana kebijakan tersebut saat ini membuat resah masyarakat, terutama kaum buruh. Kita tolak hampir semua kebijakan tersebut, terutama aturan ketenagakerjaan,” kata Koordinator Pusat BEM Sumbar Irwandi.
Berorasi di Tengah Hujan Lebat
Di tengah-tengah berlangsungnya unjuk rasa, hujan deras mengguyur kawasan Kantor Gubernur Sumbar. Hujan diketahui mulai membasahi peserta aksi mulai 15.00 WIB.
Kendati diguyur hujan lebat, peserta aksi tetap kukuh menjalankan unjuk rasa tersebut. Tampak peserta aksi berlindung di bawah spanduk yang mereka bawa, serta memakai jas hujan dan payung.
Selain itu, penjual jas hujan maupun minuman hangat mendadak ramai di lokasi aksi tersebut.
“Kepada kita semua, nikmatilah aksi ini, sebab aksi kita dirahmati Tuhan dengan turunnya hujan,” bunyi salah satu orator menyemangati para demonstran.
Tuntutan Belum Diterima
Pantauan Infosumbar.net di lapangan, para demonstran sempat mendesak untuk masuk ke Kantor Gubernur. Hal tersebut didasari untuk bisa bertemu langsung dengan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
“Sebab, setiap kali aksi kami tidak pernah menjumpai Gubernur,” tandas Irwandi.
Namun, setelah melakukan perbincangan bersama pihak Kepolisian dan Kantor Gubernur, para demonstran belum bisa memenuhi hasrat tersebut.
“Setelah melakukan perbincangan, kami tidak diperbolehkan masuk. Alasannya, pak Gubernur sedang dinas luar kantor,” ungkapnya.
Irwandi mengaku kecewa dengan pihak Gubernur. Kata dia, BEM SB akan melakukan aksi yang lebih besar, jika pihak Gubernur tidak merespon tuntutannya dalam waktu segera.
“Kami beri waktu seminggu. Jika tidak ada konfirmasi dari pihak Gubernur, kami bersedia menyiapkan pasukan atau massa yang lebih besar lagi,” ungkapnya.
Irwandi berharap, ke depannya pihak Gubernur dapat merespon baik segala tuntutan dari setiap aksi mahasiswa maupun masyarakat. “Kami ingin sekali bertemu Gubernur turun langsung menjumpai para demonstran,” pinta dia.
Setelah itu, diketahui para demonstran mulai membubarkan diri pukul 16.30 WIB. (Ism03)