Ministry of Education Special Inclusive Education Department Of Timor Leste atau Kementerian Pendidikan Membidangi Pendidikan Inklusif Negara Timor Leste berkunjung ke Payakumbuh pada Kamis (21/11) untuk belajar pendidikan inklusif.
Delegasi pendidikan dari Timor Leste diterima langsung oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Kadisdik H. Hasan Basri Sy, S.Pd dan Kepala SLB Centre Payakumbuh Dewi Marza, S.Pd, di ruang kerja Walikota.
Delegasi yang berkunjung itu, Amandio Sarmento, IE (Coordinator of Plan), Natercia, dan Jose Monteiro (IE Coordinator). Selama lima hari di kota ini, rombongan akan banyak belajar pendidikan inklusif Payakumbuh. Menurut Amandio Sarmento di depan Walikota, negaranya memberikan apresiasi terhadap Pemko Payakumbuh yang lebih maju mengelola pendidikan inklusif di Indonesia. “Karena itu, Menteri Pendidikan Timor Leste mengirim kami ke Payakumbuh,” kata Amandio.
Menurut Amandio, selama di Payakumbuh pihaknya fokus belajar cara melatih guru-guru yang akan mengajar pendidikan inklusif di Timor Leste. Di Negara setempat, baru akan diterapkan pada tiga kota, masing-masing Kota Dili, Kota Aileu dan Kota Lautem, sebut Amandio. Dari tiga delegasi yang ikut ke Payakumbuh, seorang di antaranya pejabat kementerian pendidikan yang disabelitas.
Dikatakan Amandio, program pendidikan Inklusif di Timor Leste, sebuah kebijakan pemerintah yang cukup baru. Karena itu, banyak tantangan dan persoalan internal yang dihadapi negaranya. Tapi, kata Amandio, pemerintah Timor Leste punya komitmen tinggi terhadap pendidikan inklusif ini.
Makanya, kami akan serius menimba pengalaman dan belajar di Payakumbuh, meski dalam rentang waktu relatif singkat. “Program Pendidikan Inklusif Payakumbuh sudah jauh lebih maju, seumur usia negaranya yang baru sebelas tahun melepaskan diri dari NKRI,” sebut Amandio.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, sangat menghargai delegasi Timor Leste yang belajar pendidikan inklusif ke kota ini. Karena itu, Walikota memerintahkan Kadis Pendidikan Hasan Basri dan Kepala SLB Centre Dewi Marza, selaku Ketua Pokja Pendidikan Inklusif Payakumbuh, melayani tamu sebaik-baiknya. “Jangan ada yang ditutupi, semua yang diminta berikan kepada rombongan. Ilmu yang dimiliki dan diberikan kepada orang lain merupakan ibadah bagi kita,” ucap Riza. (Pemko Payakumbuh/Nessa Morena)