infosumbar.net – Hujan deras yang mengguyur wilayah Ulakan selama tiga hari berturut-turut, membuat Nagari Kampuang Galapuang lumpuh. Air yang semula hanya menggenang pekarangan perlahan naik hingga memasuki rumah-rumah warga, memaksa ratusan orang meninggalkan hunian mereka dalam keadaan panik dan minim persiapan.
Sekitar 250 jiwa mengungsi ke posko sementara dengan membawa apa adanya, sedikit pakaian, dokumen penting. Akses jalan terputus, listrik sempat padam, dan logistik mulai menipis di posko darurat.
Berdasarkan data BPBD Padang Pariaman, banjir berdampak pada 170 kepala keluarga di Nagari Kampuang Galapuang Ulakan. Kemudian, sekitar 250 jiwa mengungsi ke posko sementara karena rumah terendam banjir.
Di tengah kondisi yang serba tak pasti itu, Tim Corporate Social Responsibility (CSR) Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bergerak cepat pada Senin (24/11/2025).
Bantuan yang dibawa berupa makanan siap saji, beras, air mineral, kebutuhan bayi, perlengkapan kebersihan, serta obat-obatan dasar. Logistik yang datang ini menjadi angin lega bagi warga, terutama keluarga yang membawa lansia dan balita.
General Manager BIM menyebutkan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang berada di sekitar area operasional bandara.
“Kami tak bisa tinggal diam melihat warga berjuang dalam kondisi darurat. Prioritas kami adalah memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujarnya.
Hingga Senin malam, ketinggian air di beberapa titik masih fluktuatif. Petugas gabungan BPBD, pemerintah nagari, dan relawan terus memantau situasi sambil membuka posko tambahan untuk menampung warga yang masih bertahan.
Sementara itu, warga berharap hujan segera mereda. Meski sebagian sudah mulai aman di pengungsian, ketidakpastian kapan bisa kembali ke rumah menjadi beban psikologis tersendiri.
Banjir kali ini menjadi salah satu yang paling mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir bagi masyarakat Ulakan. (peb)








