infosumbar.net – Penandatangan Letter of Intens (LoI) kerjasama sister province, Sumatera Barat dan Jeollabuk-Do, Korsel, telah dilakukan pada Jum’at (17/2/2023)
Penandatangan dilakukan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dengan Gubernur Provinsi Jeollabuk Kim Kwan-young di Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan kedua provinsi memiliki banyak kesamaan. Selain, kaya budaya, sejarah, sumber daya alam yang luar biasa, juga sama-sama berhadapan langsung dengan laut lepas. Jeollabuk-do sebelah baratnya Laut Kuning dan Sumatera Barat berhadapan dengan Samudera Hindia.
“Kita sama-sama daerah penghasil padi, sepertiga wilayah Jeollabuk-do merupakan dataran Honam yang dikenal lumbung padi terbesar di Korea Selatan, sama halnya dengan Sumatera Barat salah satu penghasil padi terbesar di Pulau Sumatera dengan produksi padi mencapai 1,43 juta ton pada tahun 2022 lalu,” ucapnya.
Mahyeldi juga menyebut Jeollabuk-do ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Kota Gastronomi dunia, dan di Sumatera Barat masakan rendang salah satu makanan didapuk sebagai one of the word’s must try delicacies.
“Banyak kesamaan karakteristik kedua daerah, dan itu juga menjadi salah satu dasar untuk bekerja sama yang akan berkontribusi positif pada banyak sektor seperti pembangunan, perdagangan, pertanian, investasi, pariwisata, budaya, pendidikan dan lainnya secara resiprokal atau timbal balik,” ujarnya.
Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementerian Dalam Negeri, Dr. Ir. Bachril Bakri, M. App, Sc yang menghadiri penandatanganan LoI, mengatakan bahwa pemerintah pusat sangat mendukung kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Jeollabuk-Do, Korea Selatan.
“Korea Selatan merupakan negara sahabat, yang memiliki arti penting, baik bagi kepentingan nasional maupun kepentingan regional. Saya sangat senang melihat perkembangan hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan yang semakin kuat dan meningkat di berbagai sektor,” katanya.
Bachril mengatakan salah satu sektor potensial yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan kerjasama ini adalah Pariwisata. Korea Selatan secara umum merupakan target pasar yang potensial bagi pariwisata Provinsi Sumatera Barat, begitupun sebaliknya.
“Mengingat pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar. Pariwisata memiliki efek multiplier dalam menggerakan pembangunan dan sektor lainnya, sehingga perlu digiatkan secara keberlanjutan,” sambung Bachril, yang merupakan putra asli Tanah Datar tersebut.
Selain pariwisata, lanjutnya, juga bisa menyasar sektor pengembangan sumber daya manusia.
“Saya harap kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas ASN di Provinsi Sumatera Barat, serta generasi muda Provinsi Sumatera Barat melalui program-program beasiswa, shortcourse dan lain sebagainya, agar dapat memberikan manfaat yang baik terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Sumatera Barat,” ujarnya.
Bachril menambahkan, Kementerian Dalam Negeri mengharapkan kebermanfaatan kerja sama ini dapat dilangsungkan dengan sebaik-baiknya, serta hasil kerja sama diharapkan dapat memberikan langkah nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan kedua kota.
“Kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka akses pasar baru di berbagai sektor, dan yang paling penting agar kerja sama ini terjamin keberlanjutannya, serta tidak terbatas pada kegiatan seremonial belaka,” pungkasnya.