Pasca Lebaran Idul Fitri, Stok kantong darah yang ada di Unit Pelayanan Tranfusi Darah (UPTD) Palang Merah Indonesia Cabang Padang semakin menipis. Hal tersebut di utarakan Direktur Unit Tranfusi darah PMI Cabang Padang Widyarman di Padang, Selasa (5/8). “Saat ini persedian darah di UPTD PMI Padang semakin menipis,” ujarnya.
Berdasarkan data, stok kantong darah yang terseimpan dalam lemari penyimpanan PMI saat ini hanya berjumlah 422 kanton, “Rincianya, stok darah yang ada di unit tranfusi Padang per Selasa 5 Agustus adalah, golongan A sebanyak 86 kantong, B 71 kantong, AB 22 kantong, golongan O 243 kantong, dengan total 422 kantong,” jelasnya.
Dengan jumlah tersebut, Ia menilai tidak mencukupi untuk membantu memenuhi kebutuhan darah untuk masyarakat. “Kebutuhan darah di Padang sekitar 100 kantor perhari, sedangkan yang tersedia sebanyak 422 kantong hal ini tidak cukup membantu masyarakat butuh darah,”ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa kondisi menipisnya stok darah tersebut di sebabkan karena kurangnya sukarelawan yang mendonor selama libur lebaran. “Karena sebelumnya bulan Ramadan, sehingga umat muslim yang berpuasa sebagian besar tidak mendonorkan darahnya. Meski masih ada donor yang diambil darahnya pada malam hari,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya meminta agar ada donor pengganti bagi yang mau mengambil darah di PMI Padang. Maksudnya, bagi yang mengambil darah di tempat ini, PMI meminta donor penggantinya misal keluarganya.
“Tidak harus sama dengan golongan darah yang diambil. Yang penting, ada darah yang masuk sebagai tambahan stok,”ujarnya.
Sementara itu Ketua PMI Cabang Padang, Mahyeldi Ansyarullah mengakui bahwa saat ini PMI masih membutuhkan beberapa kantong darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kebutuhan darah segar di Padang sebanyak 100 kantong perhari,”ujarnya.
Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Ia mengajak masyarakat untuk melakukan donor darah, “Masyrakat umum maupun lembaga sosial untuk dapat berpartisipasi dalam donor darah agar persediaan darah kembali normal,”ungkapnya.
Selain itu Ia juga menganjurkan agar untuk mengajak saudara maupun kerabat yang bisa dijadikan pendonor darah. “Jika hanya mengandalkan stok darah dari pendonor sukarela, tentu tidak akan mampu memenuhi,”katanya. (Ari)