SAWAHLUNTO – Pemilik butik Shafira dan brand busana Zoya, Fenny Musthafa mengajak generasi muda ikut memakai Songket Silungkang sebagai bahan busana. Malahan menurut Fenny akan lebih bagus lagi jika generasi muda mau ikut belajar dan berprofesi sebagai penenun Songket Silungkang. Apalagi saat ini Songket Silungkang semakin dilirik di level nasional bahkan internasional.
“Jangan sampai generasi muda Silungkang dan Sawahlunto minder memakai songket atau pun belajar menenun songket. Songket Silungkang itu kan warisan budaya Sawahlunto, generasi muda harus ikut andil melestarikannya. Lagipula prospek ekonomi Songket Silungkang menjanjikan. Nilai lebihnya berkarir di bidang fashion bagi anak muda saya rasa bagus sekali ya, mereka kan punya daya kreasi dan inovasi yang lebih greget”, kata Fenny.
Fenny menjelaskan, meski Songket Silungkang memang merupakan produk lokal, namun punya kualitas dan daya tarik yang mumpuni. Buktinya, busana berbahan Songket Silungkang yang diproduksi butik Shafira laris manis dan dipesan banyak peminat. “Jadi jangan salah sangka produk lokal itu jadul dan kalah saing. Malahan sesungguhnya produk lokal seperti Songket Silungkang ini memiliki keunikan dan kekayaan sejarah”, jelas Fenny.
Bahkan, ditambahkan Fenny, Songket Silungkang pun mendapat respon bagus dari ranah fashion internasional. “Nah, bahkan respon dari penonton fashion show di New York, Amerika Serikat untuk Songket Silungkang juga sangat menggembirakan”, ujar Fenny merujuk ketika butik Shafira memamerkan busana berbahan Songket Silungkang di ajang fashion show New York, Amerika Serikat. Ketika itu para penonton memberikan standing applause untuk penampilan busana perpaduan Songket Silungkang tersebut. “Jadi, generasi muda tidak usah minder memakai songket. Orang Amerika dan Eropa saja tertarik dengan Songket Silungkang, masak kita tidak bangga memakai songket?”, kata Fenny.
Selain menarik perhatian di New York, di Indonesia sendiri sejumlah selebritis pun sudah jatuh cinta dengan Songket Silungkang. Dude Harlino, Allysa Soebandono dan Lula Kamal adalah beberapa artis nasional yang sudah sering memakai busana berbagan songket tersebut.
Fenny pun turut berharap dengan keaktifan generasi muda di media sosial dapat membuat Songket Silungkang lebih booming lagi. “Generasi muda lewat media sosial bisa menjadi sarana promosi yang efektif”, beber Fenny.
Kemudian dikatakan Fenny, keikutsertaan generasi muda belajar menenun Songket Silungkang akan memberikan sentuhan kekinian terhadap songket tersebut. “Sehingga Songket Silungkang ini pun terus ter-up grade dan sesuai dengan mode masa kini tanpa meninggalkan ciri khasnya”, sebut Fenny.
Dimulai Rafika Yonsi
Ajakan Fenny Musthafa kepada generasi muda agar belajar menenun Songket Silungkang tersebut nampaknya sudah mulai mendapat respon positif. Beberapa anak muda sudah mulai menjadi penenun Songket Silungkang.
Salah satu anak muda yang sudah sejak SD belajar menenun Songket Silungkang adalah Rafika Yonsi. Putri pemilik Arena Songket INJ ini sekarang sudah cukup mahir menenun songket. Di tangannya, Songket Silungkang kian cantik dengan sentuhan desain masa kini.
Runner Up Uni Kota Sawahlunto 2015 tersebut mengaku sudah jatuh cinta dan nyaman dengan profesi sebagai penenun songket. “Sebenarnya menenun songket ini asyik sih. Kita kan bisa berkreasi dalam merancang busana. Apalagi Songket Silungkang ini punya keunikan dan nilai sejarahnya tinggi”, kata Rafika.
Prospek Songket Silungkang ini, lanjut Rafika sangat bagus. Apalagi sekarang dengan perhatian khusus dari Pemko Sawahlunto dan butik Shafira, maka masa depan Songket Silungkang pun semakin cerah. Permintaan terhadap Songket Silungkang diperkirakan akan semakin melonjak seiring berbagai program yang dilancarkan Pemko maupun butik Shafira.
Permintaan terhadap Songket Silungkang pastinya akan meningkat untuk iven Sawahlunto International Songket Carnival (SISCA) 2016 nanti. Jika di 2015 lalu peserta SISCA hanya dari Kota Sawahlunto saja, maka di 2016 ini pesertanya mencakup SKPD/Dinas/BUMN-BUMD Se-Provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, langkah terbaru yang dijalankan Walikota Sawahlunto Ali Yusuf yakni melobi Pemprov Sumbar agar Songket Silungkang dapat menjadi salah satu seragam kerja Dinas/SKPD/BUMN-BUMD di lingkungan Provinsi Sumbar. Langkah tersebut sudah mendapat perhatian sejumlah pihak, diantaranya Bappeda Provinsi Sumbar yang sudah menyatakan kesediaannya memakai Songket Silungkang sebagai salah satu variasi seragam kerja.
Berbagai langkah tersebut menjadi upaya agar Songket Silungkang semakin dikenal dan dipakai banyak orang. Sehingga selain melestarikan warisan budaya, Songket Silungkang dapat menjadi jalan mewujudkan masuarakat yang produktif. (Yudha Ahada)