Infosumbar.net – Puluhan masyarakat Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok menyampaikan orasi di Kantor Walinagari Saniang pada Selasa (17/9/2024).
Pada aksi tersebut, masyarat menyuarakan agar Walinagari Saniangbaka, Dasrizal Chandra Bahar mundur dari jabatannya.
Sejumlah spanduk juga ditempel warga diantaranya “Kami warga Nagari Saniangbaka tidak percaya lagi dengan walinagari”, walinagari tidak amanah dan lain sebagainya.
Warga Nagari Saniangbaka, Sultan Alex mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk lanjutan, saat orasi pertama yang telah dilakukan masyarakat pada Desember 2022.
“Pada Desember tahun 2022, masyarakat juga pernah melakukan aksi di Kantor Walinagari Saniangbaka. Dalam aksi tersebut, Waliangari berjanji, bahwa jika dalam waktu satu tahun tidak memperbaiki kinerjanya maka, ia bersedia mundur,” katanya kepada infosumbar.net.
Untuk itu, masyarakat yang hadir ingin menagih janji walinagari untuk bisa mundur karena dianggap kinerjanya tidak lebih baik dari sebelumnya.
“Kalau dihitung, saat ini sudah terhitung 1 tahun 8 bulan. Jangankan bertambah baik, malahan menjadi tambah buruk,” ujarnya.
Sejumlah permasalahan yang dianggap kursiap bagi warga namun tidak diselesaikan dengan baik oleh walinagari diantaranya permasalahan tapal batas Nagari Saniangbaka dengan Muaro Pingai dan Koto Sani, mangkraknya kendaraan angkutan sampah sehingga warga tidak tau kemana lagi harus membuang sampah, dana BLT, dan lain sebagainya.
“Selain itu, kami menilai walinagari ini menciptakan dinasti politik dimana banyak perangkat nagari yang dipilih masih dari kerabatnya,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurut warga juga ada tanah ulayat yang dijual dan ditanda tangani oleh walinagari.
“Ada juga tanah ulayat yang dijual dan ditanda tangani oleh Walinagari itu sendiri. Harusnya walinagari tau, kalau tanah ulayat tersebut harus di survei dulu apalagi berdasarkan peraturan KAN, tanah ukayat tidak boleh dijual belikan dan disertifikatkan,” ungkapnya.
Disamping itu, ia menyayangkan bahwa setelah satu tahun janjinya, harusnya masyarakat dibawa duduk bersama tentang apa kendala yang ia hadapi selama memerintah.
“Seharusnya setelah satu tahun ia berjanji, walinagari bisa mengundang masyarakat duduk bersama, meminta maaf jika sekiranya dalam melaksanakan tugas masih ada kendala dan perlu diperbaiki, namun tetap berusaha dengan maksimal dan harus transparan. Namun hingga 1 tahun 8 bulan ini kinerjanya makim buruk,” tutupnya.
Untuk itu, hingga pukul 14.00 WIB, masyarakat masih melakukan aksi menunggu walinagari untuk hadir ditengah tengah masyarakat. (Ayi)