infosumbar.net – Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video riuh sorakan pendaki yang saling berteriak saat malam menuju hari kemerdekaan RI, di puncak Gunung Talang, Kabupaten Solok pada Sabtu (16/8/2025).
Tampak dalam video yang beredar, pendaki yang memadati wilayah camp di puncak Gunung Talang, saling sorak dan berteriak dengan sorotan senter. Dalam informasi yang beredar, menyatakan diduga ada pendaki yang melakukan perbuatan terlarang di atas gunung.
Menanggapi hal ini, Ketua Posko Pendakian Talang Via Bukik Bulek, Syairun, kepada infosumbar.net pada Senin (18/8/2025) memastikan informasi tersebut tidak benar alias hoax.
“Kami pastikan informasi yang beredar, bahwa ada pendaki yang berbuat terlarang saat malam hari kemerdekaan kemarin tidaklah benar,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menyayangkan tindakan oknum pendaki lain, yang tidak bertanggung jawab, tanpa bukti menyebar informasi yang tidak jelas kebenarannya.
“Mungkin ingin viral di TikTok atau yang lainnya, jadi menambah informasi yang tidak jelas. Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi,” tuturnya.
Syairun menerangkan, kronologi awal kejadian saat malam menuju hari kemerdekaan, wilayah camp puncak gunung Talang telah dipadati ribuan pendaki.
Kemudian, satu rombongan yang terdiri dari tiga orang pendaki yang berasal dari Solok ini, ingin mencari suasana yang tidak ramai dengan mendirikan tenda ditempat yang lebih tinggi dan sepi.
“Semua orang yang dituduh ini, laki-laki tiga orang. Jadi kalau ada berita yang menyebutkan satu pasang laki-laki dan perempuan berbuat mesum itu tidak benar,” tambahnya.
Sorak sorai saat di puncak gunung ini, kata Syairun sudah sering terjadi. Hal ini sebagai bentuk kegembiraan saat telah sampai di atas gunung. Juga, pihak posko sendiri telah menyediakan kamera pengawas untuk memantau aktivitas pendaki.
Hal yang sama turut disampaikan Bhaninkamtibmas Nagari Kampuang Batu Dalam, AIPDA Irwan yang saat itu juga bertugas melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pendaki.
Ia menyampaikan telah menginterogasi pihak yang bersangkutan dan memastikan dugaan perbuatan terlarang tersebut tidak benar.
“Kami bersama BPN termasuk pihak Posko Bukik Bulek, telah mencari pendaki yang tendanya diviral kan seperti video yang beredar di media sosial,” tuturnya.
Hasilnya, 3 orang pendaki tersebut hanya bermain game dan membunyikan musik saat didalam tenda.
“Dalam interogasi kami mereka hanya main game, seperti kartu dan mengidupkan musik sehingga sedikit berjoget. Hal ini membuat tenda bergoyang, dah inilah yang dianggap oleh orang orang dibawah mereka berbuat mesum padahal tidak,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada pendaki untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sebelumnya, Gunung Talang sendiri dipadati ribuan pendaki yang ingin merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2025. Jumlah pendaki pun meningkat tajam dari hari biasanya. (Ayi)








