Infosumbar.net – Tradisi merupakan kebiasaan atau bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama, yang telah dilakukan secara turun temurun. Di Kota Solok, ada sebuah tradisi berdoa bersama saat menaikkan kudo-kudo saat membangun rumah.
“Dalam pembangunan rumah, saat rumah setengah jadi saat akan menaikkan kudo kudo maka akan di undang warga sekitar untuk berdo’a dan makan bersama berharap kelancaran sampai rumah selesai dibangun,” kata seorang warga Kelurahan Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok saat diwawancarai Infosumbar pada Selasa (5/7/2022).
Sebelum berdoa bersama warga dan tukang yang membangun rumah pada siang hari, sebelumnya tukang akan melumuri tiang rumah dengan darah ayam kampung.
“Sebelum berdo’a bersama, seekor ayam kampung akan disembelih dan darahnya dilumuri pada tiang rumah yang dilakukan oleh tukang,” ujarnya.
Hal ini masih dipercaya masyarakat agar hingga pembangunan rumah selesai tukang yang bekerja dapat selamat dan tidak terjatuh.
“Kalau kata orang tua-tua dulu, ketika menaikkan kudo kudo tidak dilumuri darah ayam tiang rumahnya maka tukang bisa kecelakaan terjatuh. Memang sempat terdengar beberapa kali ada tukang yang terjatuh saat tidak melakukan sembelih ayam makanya hingga kini masyarakat masih percaya dan melakukan berdoa saat menaikkan kudo-kudo rumah,” tuturnya.
Ayam yang telah dipotong, akan dimasak dan dibuat menjagi gulai ayam dan akan dihidangkan bersama lauk lain saat makan bersama.
“Ayam yang telah diambil darahnya tadi akan di gulai dan dijadikan hidangan makan bersama warga. Biasanya yang diundang adalah warga sekitar. Setelah makan warga akan berdoa bersama tukang berharap kelancaran hingga rumah selesai. Saat rumah selsai baru berdoa bersama lagi nantinya,” tutupnya. (Ayi)