Infosumbar.net – Semenjak bulan Januari hingga Oktober 2022, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Solok telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 25 orang pecandu narkoba.
Kepala BNNK Solok AKBP Saifudin Anshori mengatakan bahwa pecandu yang paling banyak direhabilitasi berasal dari wilayah Kabupaten Solok.
“Dari tiga wilayah kerja BNNK Solok yang paling banyak yaitu di Kabupaten Solok sebanyak sepuluh orang, Kota Solok sebanyak tujuh orang dan Kabupaten Solok Selatan atau luar kota sebanyak delapan orang,” katanya kepada Infosumbar.
Tahun ini, ada salah satu pecandu yang berasal dari Provinsi Bengkulu dan dilakukan rehab hingga sekarang ia bisa pulih kembali.
“Kebetulan dia sudah cari tempat rehab sempat di Tangerang namun tidak jadi akhirnya ada keluarganya di Pesisir Selatan, mereka tau BNNK Solok dari sosmed dan mereka datang ke sini untuk melakukan rehabilitas rawat jalan dan Alhamdulillah dia sekarang sudah pulih, produktif dan berfungsi sosial. Dari luar sumbar memang ini yang pertama kali,” sebutnya.
Sedangkan dari 25 orang yang direhabilitasi di BNNK solok, ia menyebutkan pecandu datang sendiri baik diantarkan keluarga, pihak pemerintah nagari, untuk direhabilitasi atau disebut dengan voluntary. Sedangkan pecandu yang direhabilitasi dari hasil penangkapan atau putusan hakim disebut compulsory.
Adapun yang melakukan rehabilitasi dengan rawat inap yang dilakukan khusus di tempat rehabilitasi BNN seperti di Medan, Batam dan Lampung sebanyak empat orang dan selebihnya dilakukan rawat jalan di BNNK Solok. Setelah kegiatan rehabilitasipun ada kegiatan pasca rehabiltasi selama dua bulan yaitu pemantauan dan pendampingan agar pecandu benar-benar pulih.
“Alur rehabilitasi yaitu dengan datang ke BNNK baik bersama keluarga atau yang lainnya, membawa identitas seperti KK dan KTP. Dilakukan penerimaan awal dan dilakukan assesment, dan pemeriksaan urin. Barulah ada rencana terapi baik rawat jalan maupu rawat inap. Lalu juga dilakukan pemeriksaan kualitas hiudp dengan form yang telah terstandar oleh BNN RI,” tuturnya.
Rehabilitasi rawat jalan dilakukan dengan cara pecandu datang sebanyak delapan kali hingga lebih ke Kantor BNNK Solok dan dilakukan metode konseling , edukasi, keluarga, ataupan pemeriksaaan psikologi lainnya dan semua itu dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya sepersen pun.
“Rehabilitasi di BNN memang gratis tidak dipungut biaya sedikitpun. Namun, BNNK Solok sudah bekerja sama dengan Baznas jadi baznas menganggarkan orang orang yag kurang mampu dan dibantu Rp 1 Juta ongkos pergi untuk ongkos. Jangan percaya dengan calo yang awalnya niat menolong malah meminta uang ujung-ujungnya,” terangnya.
Sementara itu, 25 orang pecandu yang direhab tersebut rata-rata berusia17-25 dan satu prang diusia di atas 50 tahun serta mayoritas semuanya laki laki. (Ayi/Aks)