infosumbar.net – Kapolres Solok AKBP Agung Pranajaya, mengajak dan himbau seluruh lapisan masyarakat untuk cegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Kahutla).
Hal ini dilakukan dalam upaya menghadapai musim kemarau yang rawan dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Himbauan ini disampaikan Kapolres Solok pada Selasa (22/7/2025), seiring dengan langkah proaktif Polres Solok terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan (kahutla) diberbagai tempat yang berada di Kabupaten Solok saat menghadapi musim kemarau.
“Kami menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Hal ini tentunya menjadi perhatian penting sebagai langkah awal pencegahan terhadap timbulnya kebakaran hutan dan lahan,” katanya.
Kapolres menambahkan, pembakaran hutan dan lahan merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana.
“Kami tidak segan-segan untuk mengambil tindakan terhadap siapapun apabila terbukti dengan sengaja maupun lalai melakukan pembakaran yang berujung terjadinya kebakaran,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kapolres menambahkan bahwa pelaku pembakan hutan dan lahan akan dikenakan pidana dengan melanggar Undang-undang Nomor 41/1999 tentang Kehutanan.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 78 Ayat (3) yang berbunyi, barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Ayat (3) huruf d, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp. 5.000.000.000,00
“Himbauan ini disampaikan ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui tentang larangan Kahutla dan dampak serta sanksi hukuman dari Kahutla. Masyarakat juga harus menyadari betul dan peduli terhadap Kahutla sekaligus dapat menyampaikan himbauan ini kepada masyarakat lainnya yang belum mengetahuinya,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Kapolres Solok mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan serta dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan Kahutla.
“Dengan partisipasi aktif semua pihak, semoga potensi kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan seminimal mungkin demi menjaga kelestarian alam di Wilayah Kabupaten Solok,” tutupnya. (Ayi)








