Infosumbar.net – Pemerintah Kabupaten Solok menggelar rakor TPPS bersama mitra BAAS dan saskes pada Kamis (10/10/2024) di Ruang Rapat Perpustakaan Daerah Kabupaten Solok.
Rakor ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pelayanan KB untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Solok Maryeti Marwazi mengatakan, rakor bersama faskes ini dilakukan dalam perluasan jangkauan pelayanan KB untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Solok.
Adapun mitra BAAS yang saat ini menjalin kerjasama dengan Kabupaten Solok yakni Baznas melalui bantuan PMT khusus mulai tahun 2022 hingga 2024, IIP dan FIIK BUMN Sumatera Barat.
“Dan PT. Semen Padang memnerikan bantuan PMT khusus untuk balita stunting yang ada di Nagari Labuah Panjang X Koto Diatas pada tahun 2023 serta CSR PT. Semen Padang bantuan pengadaan sumber air bersih untuk seluruh penduduk Nagari Labuah Panjang X Koto Diatas pada tahun 2023, PT. PLN Persero UP3 Solok dan KPPN Solok melalui bantuan PMT Khusus pada tahun 2022,” tambahnya.
Tahun ini, Kabupaten Solok melalui DPPKBP3A mendapat bantuan alat laparaskopi dari Anggaran DAK Fisik, yang sangat membantu dalam pelayanan KB khususnya untuk meningkatkan pelayanan KB MKJP yaitu teknik bedah untuk MOW (Metode Operasi Wanita).
“Dilihat dari trend hasil survei nasional terkait stunting, prevalensi stunting di Kabupaten Solok mengalami penurunan dari 40,1% pada tahun 2021 turun menjadi 24,2 % pada tahun 2022 dan 25,4 % tahun 2023,” ungkapnya.
Sementara itu,, Pjs. Bupati Solok, Akbar ali mengatakan kerja kolaborasi merupakan kunci utama dalam penurunan stunting.
Sebab, intervensi percepatan penurunan stunting merupakan program atau kegiatan yang sesuai denyan tupoksinya masing-masing bahkan hingga di tingkat nagari.
“Dengan demikian Intervensi yang sifatnya multi govemment level tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kolaborasi,” tutuenya.
Untuk itu, perlu kesadaran untuk mendukung seluruh program yang dijalankan ditambah dengan sumber daya yang dimiliki oleh Badan Usaha dan Korporasi yang ada.
“?aka yakinlah penanganan Stunting di Kabupaten Solok bukanlah hal yang sulit, dan bahkan hal ini juga bisa kita terapkan untuk penanganan permasalah lainnya yang ada di Kabupaten Solok,” tandasnya. (*/rls)