Infosumbar.net – Aliansi Mahasiswa Solok se-Indonesia (AMS) kembali melaksanakan kegiatan pengabdian bertajuk AMS Mengabdi 5, di salah satu wilayah paling terpencil di Sumatera Barat yakni Jorong Lubuak Tareh, Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.
Wilayah ini dikenal sebagai jorong paling terisolir di nagari Garabak Data. Dimana, tidak ada akses langsung dari pusat nagari. Ketua Umum AMS Indonesia, Anggra Islami Dasya pada Rabu (6/8/2025) mengatakan, untuk sampai lokasi tersebut, hanya ada dua pilihan yakni dengan berjalan kaki melintasi hutan selama 1 hingga 2 hari atau memutar sejauh lebih dari 300 kilometer melintasi empat kabupaten atau kota.
Oleh karena itu, AMS sendiri memilih jalur kedua dengan menempuh lebih dari sembilan jam perjalanan darat, berganti kendaraan hingga melewati jalan berlumpur, rusak dan titik-titik longsor.
“Ini bukan tentang seberapa jauh tempatnya, tapi tentang seberapa besar komitmen kita untuk hadir. Selama lima tahun terakhir, AMS berikhtiar membuktikan bahwa pengabdian bukan sekadar wacana tapi gerak nyata yang berpihak,” katanya.
Anggra menambahkan, kegiatan ini melibatkan ratusan panitia dari berbagai kampus, yang dipersiapkan melalui tahap rekrutmen, pembekalan, hingga pemberangkatan. Peserta terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program sejak beberapa bulan sebelum pengabdian dilaksanakan.
Disamping itu, untuk mengangkat potensi daerah tersebut, AMS Mengabdi 5 menghadirkan program dari tiga sektor utama yakni pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan.
Di sektor pendidikan, relawan AMS mengajar di TK Al-Baraqoh, SDN 09 Lubuak Tareh, dan SMPN 5 Tigo Lurah, serta menggelar Festival Cerya untuk menampilkan potensi anak-anak jorong.
Kemudian, pada sektor kesehatan, AMS menyelenggarakan Semarak Nagari Bergizi, skrining kesehatan, kelas ibu hamil dan balita, edukasi anemia dan kesehatan mental, serta demonstrasi kebersihan di sekolah.
Sedangkan sektor sosial masyarakat, AMS mendirikan Rumah Cerya, menyelenggarakan pelatihan seni untuk remaja, lomba voli warga, serta pembangunan bak sampah dan pagar sekolah.
“Kami percaya bahwa kerja-kerja kecil di tempat yang jauh bukan berarti kecil pula dampaknya. Justru dari sinilah kami belajar, bahwa pengabdian adalah jalan panjang yang dimulai dari langkah-langkah sederhana,” ujar Nabil Okta Ramadhan selaku Ketua Pelaksana
AMS Mengabdi 5 juga merupakan kelanjutan dari rekam jejak pengabdian AMS yang pada tahun sebelumnya meraih penghargaan nasional dari Kementerian Pertahanan RI dalam ajang Aksi Nyata Bela Negara. (Ayi)








