Infosumbar.net – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solok menggelar rapat koordinasi kampanye bersama media cetak dan elektronik pada pemilihan walikota dan wakil walikota solok tahun 2024 pada Minggu (3/11/2024).
Kegiatan dihadiri oleh Ketua KPU Kota Solok, beserta komisioner Yance Gafar, Dessy Arisandi, Tomi Farto, dan Abdul Hanan serta pemateri dari PWI Sumbar, Firdaus Abi dan KPID Sumbar, Eka Jumiati.
Ketua KPU Kota Solok, Ariantoni mengatakan, kampanye sendiri telah dimulai pada 25 September, hingga nanti 23 November. Sedangkan pada 10 – 23 November, akan dilaksanakan kampanye dalam bentuk penyiaran iklan di media massa.
“Sebentar lagi akan dimasuki kampanye di media massa. Tentu dalam pelaksanaan kampanye ini seluruh stakeholder termasuk wartawan kami minta untuk bisa bekerja sama untuk mewujudkan pilkada damai atau badunsanak,” katanya.
Untuk itu, perlu arahan dari PWI dan KPID untuk korrdinasi penyebaran informasi kepada masyarakat terkait aturan dan pengawasan.
“Kita perlu mempunyai kesepemahaman bersama terkait penyampaian informasi kampanye yang adil dan profesional. Mari bersama sama menjalankan tahapan dengan fungsi dan peran masing-masing untuk kebaikan Kota Solok,” tuturnya.
Kemudian, Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Solok, Dessy Arisandi mengatakan, saat ini sedang dibuka layanan pindah memilih untuk empat kategori. Diataranya yakni sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, menjalani masa tahanan di rutan, terkena bencana alam, dan menjalankan tugas di hari pemilihan.
“Untuk empat kategori ini, akan dilayani hingga 20 November atau satu minggu sebelum hari pencoblosan. Sedangkan untuk data pemilih pindahan awal yakni ada sebanyak 94 orang pemilih yang mengurus pindah memilih masuk kora solok dan 58 orang lainnya keluar dari Kota Solok,” ucapnya.
Selanjutnya, Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Kota Solok, Yance Gafar mengatakan, KPU Kota Solok sudah memfasilitasi APK untuk pasnagan calon. Dan saat ini sedang dimatangkan persiapan debat yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Untuk debat kandidat sudah dilalui proses yang panjang sesuai regulasi yakni dibentuk tim perumus yang merumuskan dan desai debat, dan telah direkomendasikan tim panelis untik debat. Yang mana, tema debat ada sesuai dg rpjpd dan rpjmd dan disinkronkan ke pusat,” jelasnya.
Selanjutnya disampaikan materi oleh Firdaus Abi dan Eka Jumiati. Diantaranya, PWI menyampaikan peran media massa saat pilkada yakni membantu sosialisasi penyelenggara Pilkada, memberikan Informasi atau memberikan pendidikan kepada masyarakat terhadap pentingnya peran masyarakat ikut serta dalam Pilkada, menghimpun pandangan dari sumber-sumber yang kompeten perihal kondisi daerah dan kebutuhan tentang sosok yang akan memimpin, sehingga masyarakat tidak hanya memilih calon yang diajukan oleh partai tertentu, tetapi mereka tahu sepak terjang sosok tersebut.
Serta, sasaran media lalah membantu rakyat memilih, mengupayakan Informasi seutuhnya tentang kontestan Pilkada. (Ayi)