infosumbar.net – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok menyebutkan Indeks Kualitas Air (IKA) tahun 2024 turun menjadi 38,57 dibanding tahun sebelumnya di tahun 2023 yakni 46,47.
“IKA di Kota Solok memang turun dibanding tahun 2023, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kualitas air ini bisa terjadi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Edrizal kepada infosumbar.net.
Edrizal mengemukakan, salah satu penyebabnya yakni kurangnya kesadaran masyarakat terkait pengelolaan maupun penggunaan MCK yang layak dan sehat.
“Banyak masyarakat yang belum membuat MCK yang layak dan sehat, sehingga apakah rembesan dari MCK, atau bahkan dibuang langsung ke sungai menyebabkan IKA semakin turun. Ke depan perlu kerja sama instansi terkai seperti bersama dinas PU PR, dinas kesehatan agar kualitas air sungai batang lembang diperbaiki,” ujarnya.
Selain itu, penyebab lain yakni masih banyak masyarakat yang di sekitar aliran sungai batang lembang yang langsung membuang limbah domestik ke aliran sungai sehingga hal ini berkontribusi menurunkan kualitas air.
“Jadi perlu koordinasi dengan daerah tetangga seperti Kabupaten Solok karena Sungai Batang Lembang ini tidak hanya di kota malah hulunya ada di kabupaten dan muaranya juga di kabupaten yakni di Danau Singkarak,” tambahnya.
Terkait sampah, kata Edrizal, pihak DLH sendiri telah berulang kali melakukan secara rutin, sosialisasi hingga turun langsung dan mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
Di Batang Lembang sendiri, imtek PDAM yang bersumber di sungai yang airnya diambil dan diolah yakni ada tiga lokasi yakni di Koto Baru Kabupaten Solok dan di KTK maupun Kalumpang.
“Oleh karena itu perlu bersama sama antara pemerintah dan masyarakat agar kualitas air semakin baik dan tidak semakin tercemar. Persoalan kualitas air ini umumnya memang dialami perkotaan dimana hal ini harus ditangani secara serius,” tuturnya.
Sementara itu, dikutip dari lama Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (11/8/2025) indeks kualitas air Kota Solok sama dengan Kota Sawahlunto yakni 38,57.
Dibawahnya, ada Kota Padang Panjang 34,65, sedangkan Kota Pariaman 37,78 dan Bukittinggi 37,00. Kota dengan indeks tertinggi yakni Kota Padang 69,09. (Ayi)








